Serial orisinalNetflix, Wednesday, menjadi hit di seluruh dunia. Hingga tiga pekan setelah dirilis, ia masih menjadi serial nomor satu di 93 region. Dan telah ditonton total 1 miliar jam sejak dirilis pada Rabu, 23 November 2022 lalu. Popularitas itu turut melambungkan nama Jenna Ortega, sang pemeran Wednesday Addams. Siapa gadis cantik bermata bulat dengan akting brilian itu?
---
SEBAGAI remaja, normal kalau kita dipandang aneh. Malas, moody, atau egois. Bahkan yang disebut rebel pun masih wajar. Memang begitulah anak umur belasan. Yang enggak normal adalah: dilabeli psikopat dan melepaskan dua kantung ikan pemakan daging ke kolam renang tempat tim polo sekolah berlatih.
Itulah Wednesday Addams. Karakter legendaris dari franchise The Addams Family yang dikenal sebagai ikon gothic. Putri sulung Gomez dan Morticia Addams yang witty, enggak punya ekspresi, dan memiliki ketertarikan khusus terhadap hal-hal berbau macabre. Sahabatnya saja seekor—atau sebuah—tangan buntung. Tapi Jenna Ortega dengan mudah bisa membangun koneksi dengan tokoh tersebut.
JADI SOULMATE, Jenna Ortega dan Emma Myers (kanan), pemeran Enid si manusia serigala, juga bersahabat di dunia nyata. -Net-
’’Sepanjang hidupku, aku sudah dibandingkan dengan Wednesday Addams,’’ ungkap Jenna Ortega dalam wawancara dengan NME. ’’Sebagai bocah, aku sering disebut aneh. So, menurutku itu cukup membantu. Aku juga secara natural sangat datar dan sarkastik,’’ jelas aktris kelahiran 27 September 2002 itu.
Serial Wednesday berkisah tentang Wednesday Addams ketika berusia 16 tahun. Dia dikeluarkan dari sekolah gara-gara insiden ikan piranha tadi. Dia lantas dipindah ke Nevermore Academy. Sekolah khusus untuk anak-anak spesial: vampir, gorgon, manusia serigala, hingga duyung.
Jenna, tentu saja, jauh lebih ramah daripada Wednesday. Tapi mereka memang punya banyak kesamaan. Banyak dialog Wednesday yang merupakan hasil improvisasi Jenna. Waktu sutradara Tim Burton melihat hasil adegan yang baru selesai disyuting, ia sering berkomentar, ’’Wah, itu dark banget!’’
’’Kalau Tim Burton saja bilang dark, berarti memang humorku benar-benar gelap,’’ kata Jenna, lantas tertawa.
Jenna dan Christina
Karakter Wednesday Addams begitu lekat dengan Christina Ricci. Dia memerankan Wednesday dalam versi film layar lebar, The Addams Family (1991) dan sekuelnya, The Addams Family Values, pada 1993. Kebetulan, Ricci juga ambil bagian dalam Wednesday. Dia memerankan guru botani polos bernama Marilyn Thornhill.
JENNA ORTEGA mendapatkan pengarahan dari sutradara Tim Burton di lokasi syuting Wednesday di Rumania. -Netflix -
Meskipun Wednesday versi Jenna sangat banyak dipengaruhi oleh versi Ricci, Jenna sama sekali tidak mendiskusikan karakter Wednesday dengan aktris yang kini berusia 42 tahun itu. Dia ingin menciptakan Wednesday versinya sendiri.
’’Tentu aku sempat khawatir. Karena aku tak pernah memerankan karakter yang pernah dimainkan orang lain sebelumnya,’’ jelas Jenna. ’’Aku tak ingin melakukan hal yang dia (Ricci) lakukan 30 tahun lalu. Untuk kebaikanku sendiri. Tapi juga, aku tidak ingin merampok penampilan briliannya. Aku tak ingin menjadi terlalu sama dengannya,’’ papar aktris berdarah Meksiko itu.
Wednesday versi Ricci meninggalkan kesan kuat bagi penonton. Sehingga Jenna merasa harus memberikan tribute buat karakter tersebut. Yakni dengan cara menghadirkan kembali beberapa ciri khasnya. Misalnya, rambut kepang dua yang legendaris. Namun, dia juga sadar, bahwa tak semua penonton di generasi ini yang menonton The Addams Family. ’’Untuk generasi baru, aku harus memberikan lebih banyak dimensi untuk membuat karakter ini tetap relatable,” jelas dia.
Di mata Jenna, cewek yang identik dengan baju serbahitam itu adalah orang paling keren di seluruh dunia. Selain dibekali otak cemerlang, Wednesday juga jago berantem. Dia berbakat menulis, memanah, mendayung, anggar, dan bermain cello. Dia juga bisa berbicara dengan berbagai bahasa. Salah satunya, Jerman.
Maka, di sela syuting belasan jam sehari di Rumania, Jenna juga harus melatih hal-hal di atas selama 1-2 jam. ’’Berat banget. Teman-temanku tahu apa yang dilakukan cello itu kepadaku,’’ kata Jenna, lantas tertawa.
Tapi hasilnya mencengangkan. Pada episode pertama, Wednesday memainkan kover dari lagu hit The Rolling Stones, Paint It Black, dengan cello. Tidak ada yang menyangka Jenna tidak punya basic bermain cello sebelumnya. Saking bagusnya permainan dia.
Scream Queen
Karier Jenna di dunia hiburan dimulai sejak usia delapan tahun. Kepada Jimmy Kimmel, dia bercerita bahwa ibu dia—yang berprofesi sebagai perawat—setia mengantar dia mengikuti audisi iklan.
’’Dari rumhaku ke Los Angeles itu empat jam naik mobil. Jadi, pergi pulang delapan jam. Tapi ibuku melakukannya dengan senang hati,’’ kenang Jenna. Kimmel menggoda, jangan-jangan sang ibu menelantarkan pasien. ’’Enggak. Ibuku malah sering jadi perawat berprestasi,’’ sahut Jenna, disambung tawa.
PERAN BESAR yang mengantarkan Jenna Ortega ke popularitas mainstream: sebagai Tara di Scream (2002). Dia jadi identik dengan julukan Scream Queen. -Universal Studios-
Jenna mulai berakting pada usia 10 tahun. Dia mendapat peran-peran kecil dalam film maupun serial. Saat berusia 11 tahun, Jenna ikut bermain di Iron Man 3 (2013). Memerankan anak perempuan wakil presiden. Setelah itu, dia membintangi Insidious: Chapter 2. Mulai 2016, dia menjadi pemeran utama di sitkom Stuck in the Middle buatan Disney Channel.
Namun, dia mulai dikenal luas setelah membintangi film horor Scream yang tayang awal 2022 lalu. Itu adalah sekuel dari franchise Scream yang mendominasi bioskop pada era 90an hingga awal 2000an. Dia memerankan Tara, gadis SMA yang diteror oleh Ghostface si pembunuh berantai. Sejak itu, Jenna dikenal sebagai Scream Queen.
Itu ironis. Sebab, Jenna mengaku ketika kecil sangat penakut. Namun, berkat film-film horor yang dia bintangi, dia jadi pemberani. Bagaimana tidak. Dia pernah dikunci sendirian di sebuah basement dengan sesosok mayat dalam film X. Dia menembak mati seorang pembunuh berantai di Scream. Dan dia membantai anggota sekte sesat dengan dayung dalam The Babysitter: Killer Queen.
’’Sekarang, kamu takuti aku seperti apa pun, aku enggak terpengaruh sedikit pun,’’ kata dia. ’’Aku menyukai hal-hal mengerikan di film horor karena mereka enggak sungguhan. Aku suka melihat darah mengucur. Aku suka adegan kejar-kejaran. Menyenangkan banget. Syuting film horor itu punya efek terapi,’’ papar dia.
Aneh? Mungkin. Tapi, itu membuat Jenna makin perfect membawakan Wednesday. (*)