Rumah Batik Tumbuhkan Kampung Batik

Kamis 29-12-2022,05:00 WIB
Reporter : Eko Setyawan
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- MULAI bermunculan pembatik di Surabaya. Bukan ratusan. Mungkin jumlahnya sudah mencapai ribuan. Menyebar hampir di seluruh kelurahan di Surabaya. Sebagian membentuk kelompok-kelompok usaha. 

Setidaknya sudah ada 12 kelompok pembatik yang usahanya mulai moncer. Karyanya mulai dilirik konsumen dan berani menerima pesanan. Pesanan tidak hanya datang dari tetangga kanan-kiri. Tetapi, juga dari daerah lain. 

Tak jarang wisatawan yang tengah mampir pun kepincut. Mereka memesan untuk dibuatkan kain batik tulis sesuai ciri khas suatu daerah. Rata-rata kelompok pembatik Surabaya sengaja menonjolkan karakter daerah masing-masing. Sebagai desain kain batik tulisnya tersebut, antarkelompok saling sepakat. Tujuannya sama. Memperkaya karya kain batik tulis Surabaya.

”Tahun 2022 ini memang saya ngebut betul. Sehingga ini berjalan. Mereka bersemangat dan pemerintah mendampingi,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi seusai meresmikan Kampung Batik Okra, Rabu. 28 Desember 2022.

Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan serta Dinas Pariwisata Surabaya akan memberikan peluang agar mereka naik kelas. Tak hanya menyediakan lahan, desainer, dan ahli pewarnaannya. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak travel di Surabaya untuk memasukkan minimal empat destinasi kampung batik. Selain terkenal, juga makin meningkatkan daya saing.

Tak dimungkiri, keahlian perajin kain batik tulis Surabaya tak terlepas dari peran Rumah Batik yang berlokasi di Jalan Putat Jaya. Sejak berdiri 2016, rumah itu sudah menjadi jujukan para calon perajin kain batik tulis dan pelancong lokal maupun mancanegara.

Memang, rumah kerajinan itu disediakan pemerintah bagi masyarakat luas. Tidak pandang usia. Siapa pun boleh belajar gratis dan datang melihat secara langsung proses pembuatan kain batik tulis. Mulai membuat pola, mencanting, sampai proses akhir, yakni melorod kain. ”Sarana dan prasarananya untuk belajar sangat komplet,” ujar Pembina Rumah Batik Surabaya Pengky Gunawan.

Rumah Batik juga melahirkan banyak perajin kain batik tulis di Surabaya, sampai sukses bisa mengembangkan usaha sendiri. ”Lumayan untuk menambah perekonomian keluarga. Baru belajar satu tahun sudah menerima order. Sebulan antara 3 sampai 4 lembar kain. Ada sebagian karya standar maupun premium. Harga satu lembar kain batik tulis Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta dengan ukuran 2 x 115 meter,” ujar Uka, salah seorang perajin. (*)

Kategori :