JAKARTA, HARIAN DISWAY - Biodiesel B35 bakal diluncurkan 1 Februari 2023 nanti. Biodiesel B35 adalah campuran Bahan Bakar Nabati (BBM) jenis biodiesel dengan persentase sebesar 35% (B35) ke solar murni.
Pelaksanaannya sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM. Yang seharusnya digelar 1 Januari, mundur sebulan. Penundaan itu didasari Surat edaran Dirjen EBTKE dengan No. 10.E/EK.05/DJE/2022 tentang Implementasi Penahapan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel sebagai Campuran BBM Solar dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.Biosolar atau biodiessel B40 yang masih dipakai 2022.-Kementerian ESDM- Beriku empat poin utamanya: 1. Pencampuran BBN jenis Biodiesel dengan persentase sebesar 35% (B35) ke dalam BBM jenis Minyak Solar mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2023. 2. Untuk periode bulan Januari 2023, persentase pencampuran BBN jenis Biodiesel ke dalam BBM jenis Minyak Solar sebesar 30% (B30). 3.Pimpinan/Direksi Badan Usaha BBN jenis Biodiesel dan Badan Usaha BBM untuk melaksanakan kebijakan Komite Pengarah sebagaimana dimaksud pada angka 2," ungkap poin ke-3 Surat Edaran tersebut. 4. Kebijakan teknis yang telah ditetapkan akan disesuaikan," lanjut bunyi poin ke-4. Kementerian ESDM akan mengalokasikan biodiesel B35 sebanyak 13.148.594 kilo liter (kl). Angkanya naik signifikan dibanding 2022 dengan Solar B30: 11.025.604 kl. Solar B35 bakal memenuhi sepertiga kebutuhan solar nasional. Prediksinya, tahun depan Indonesia butuh 47.567.411 kl solar. Berapa harganya? Pemerintah belum merilis nilainya. Per 1 Desember 2922m harga BBM Non Subsidi jenis Dexlite, mencapai Rp 18.300 per liter dari sebelumnya Rp 18.000 per liter. Sedangkan Pertamax Dex menjadi Rp 18.800 per liter dari sebelumnya Rp 18.550 per liter. Ada pun harga BBM Bio Solar Subsidi tetap masih bertahan atau Rp 6.800 per liter. Harganya merata di semua provinsi. (*)