MALANG, HARIAN DISWAY - Demo Aremania di Markas Arema FC berakhir ricuh, Minggu 29 Januari 2023. Pemicunya cekcok antara suporter Arek Malang Bersikap dengan pihak keamanan Kandang Singa, sebutan kantor Arema FC di Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang.
Massa yang mayoritas mengenakan pakaian serba hitam itu datang dari arah Taman Makam Pahlawan (TMP) pukul 12.25.
Rupanya pihak Arema FC sudah menyiagakan para penjaga di depan kantor mereka. Salah satunya adalah Nur Rokhim, atau yang akrab disapa Amin Tatto.
BACA JUGA:Gibran Rakabuming: Pelemparan ke Bus Persis Solo Buntut Ketidaktegasan Kasus Kanjuruhan
BACA JUGA:Sidang Kanjuruhan Hadirkan Tiga Saksi Ahli
Amin sempat menghalau massa yang mendekat ke Markas Arema FC dengan tongkatnya. Kericuhan pun terjadi. Amin mengalami luka di bagian kepala. Darah segar mengucur dari keningnya.
Massa yang menang jumlah melampiaskan kekesalannya dengan melemparkan batu ke arah markas Arema FC. Kaca depan store sampai pecah.
Banyak stiker yang ditempelkan dengan nada kekecewaan. Beberapa di antaranya bertuliskan "BOIKOT" dengan wajah bos Arema FC, Iwan Budianto. Ada juga tulisan begini: "Aremania Berjuang Sendiri, Klubnya Tidak Peduli".
Semua itu imbas Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang menewaskan 135 suporter. Mereka kecewa dengan sikap manajemen yang terkesan melempar tanggung jawab.
Ribuan suporter Persebaya Surabaya berdoa dan menyalakan lilin di Jalan Pahlawan, Surabaya, pada 3 September. Mereka menyatukan harapan, doa, hingga dukungan bagi Aremania, khususnya para korban yang meninggal dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan--
BACA JUGA:Saksi Sidang Tragedi Kanjuruhan: Keputusan Menembakkan Gas Air Mata Sesuai Peraturan Kapolri
BACA JUGA:Mantan Dirut PT LIB Sebut Stadion Kanjuruhan Pakai Verifikasi 2020
Massa juga merusak logo Arema FC yang terpasang di kanopi gedung. Mereka lalu membakarnya di tengah jalan.
Tak lama kemudian, personel kepolisian dan Satpol PP Kota Malang datang menetralisir keadaan.
Kabag Ops Polresta Malang Kota beserta Kapolsek Klojen turut hadir menengahi. Massa meminta aparat tak ikut campur dalam urusan tersebut.