SURABAYA, HARIAN DISWAY- PLN Mengajar. Itulah salah satu program corporate social responsibility (CSR) yang digagas badan usaha milik negara (BUMN) tersebut. Mereka mendidik korban gempa di Cianjur.
Targetnya, anak-anak sekolah dasar (SD) yang menjadi korban bencana alam itu bisa pulih dari trauma. Karena itu, pegawai PLN diturunkan langsung untuk berbagi ilmu dan kebahagiaan kepada semua korban.
Program itu hasil kolaborasi antara PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN. Selain menjadi guru sehari, para pegawai mengajak bermain sebagai salah satu bentuk trauma healing bagi anak-anak penyintas gempa Cianjur.
Kirei, siswi kelas VI SD Citamiang yang lokasi sekolahnyi tidak jauh dari episentrum gempa, merasa senang dengan kegiatan PLN Mengajar.
”Alhamdulillah. Bisa main bareng teman-teman dan belajar bersama. Paling senang pas bermain tadi. Seru sekali. Pengin lagi ada acara kayak gini,” ungkap Kirei.
Perasaan yang sama diutarakan Raki, siswa SD Cimanahayu. ”Saya senang dapat ilmu tentang bahaya kelistrikan dari kakak-kakak PLN. Dapat hadiah juga dari PLN dan YBM. Terima kasih PLN yang telah memberikan hadiah,” paparnya.
Harapan besar juga disampaikan Sri Mulyani, guru SD Cimanahayu, untuk pemulihan kondisi peserta didik pascagempa beberapa waktu lalu. Akibat gempa itu, bangunan sekolah mereka hancur.
Terpaksa peserta didik harus belajar di tenda darurat. Namun, dia melihat semua peserta didik itu tetap bersemangat menimba ilmu. Tanpa memperhatikan kondisi yang mereka alami.
”Terima kasih PLN sudah datang memberikan bantuan untuk anak-anak. Alhamdulillah, mereka tambah semangat. Semoga bisa terjalin silaturahmi PLN dengan sekolah,” terangnyi.
Neius, guru SD Citamiang, menambahkan bahwa PLN Mengajar itu sangat bermanfaat untuk membantu anak-anak pulih dari kondisi yang terjadi beberapa waktu lalu.
”Bagus banget. Selain anak-anak main, juga ada ilmunya. Tadi saya dengar dari PLN menyampaikan tentang kelistrikan. Jadi, anak-anak bertambah pengetahuan. Semoga sekolah kami segera bisa pulih dan diperbaiki,” ujar Neius.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Susiana Mutia mengungkapkan, kegiatan mengajar tersebut dilakukan atas inisiatif para pegawai PLN sendiri. Mereka melihat, musibah itu sangat berdampak di segala lini. Termasuk masa depan peserta didik.
”Ruang kelas yang rusak parah menyebabkan proses belajar mengajar menjadi terganggu. Mereka pun kelompok yang rentan terkena masalah psikologis pascagempa. Oleh karena itu, PLN sebagai satuan tugas BUMN turut mendukung pemulihan mereka,” kata Susiana.
Susiana pun berharap agar hadirnya pegawai PLN yang mengajak belajar sambil bermain dapat memberikan sedikit hiburan. Juga, mengurangi rasa trauma yang dirasakan anak-anak. Dengan demikian, mereka kembali semangat dan ceria. (Adv/*)