Tragedi di losmen. Sulistyo, 60, habis menusuk mati istrinya, Fetty Setyo Rini, 38, keluar kamar. Kakinya berlepotan darah. Disapa saksi, ”Kenapa, Pak?” Dijawab, ”Kena beling.” Ditanya, ”Kok bawa pisau?” Dijawab, ”Ya, habis bunuh istri di dalam.”
ENTENG banget jawaban Sulistyo. Kata saksi, ”Kayak orang gak berdosa.”
Tak ayal, saksi Kuswandi, 42, tukang bangunan yang merenovasi losmen itu, memanggil teman-temannya, para tukang dan kuli bangunan di situ. Segerombolan, menyergap Sulistyo.
Kuswandi lalu memastikan pengakuan Sulistyo. Ia lari menuju kamar yang baru ditinggalkan Sulistyo yang tidak terkunci. Benar. Tampak wanita telungkup di lantai, bermandi darah. Kuswandi: ”Langsung, saya teriak ke teman-teman. Tahan bapak itu... Parah ini.”
Sulistyo tidak melawan. Bahkan, saat pisaunya dirampas para pekerja bangunan itu, ia diam saja. Ia bilang, ”Saya memang mau menyerahkan diri ke polisi.”
Lalu, Sulistyo hendak ngeloyor pergi. Kilahnya ke polisi. Tapi, eiiits... tak mungkin. Sebab, para tukang bangunan mencegahnya pergi. Meringkusnya. Sampai tim polisi datang setelah ditelepon warga.
Kejadian pembunuhan itu di kamar lantai 2 di penginapan wilayah Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin, 20 Februari 2023, pukul 14.00 WIB. Lokasi tak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah.
Kapolsek Makasar Kompol Zaini Abdillah kepada pers, Selasa (21/2), mengatakan, ”Benar. Diamankan warga dulu. Untungnya, di wilayah itu jarang mobil angkot lewat. Jadi, tersangka tertahan warga di situ.”
Fetty Setyo Rini tidak lagi dilarikan ke rumah sakit. Sebab, tim polisi yang mengolah TKP memastikan bahwa Fetty sudah tewas. Ambulans polisi tiba. Jasad Fetty dimasukkan ke kantong mayat oranye. Dibawa ke kamar jenazah RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Mayat diautopsi. Hasilnya sangat parah.
Kompol Zaini: ”Total ada 19 tusukan benda tajam. Di kaki, paha, perut, dada, punggung, leher. Tampaknya, sebelum dibunuh, mulut korban disumpal kain. Ada barang bukti pisau, kain sumpal, dan tali.”
Sebenarnya, saat disumpal dan dihajar tikaman, Fetty masih berteriak. Kuswandi yang kerja –merenovasi plafon kamar lain di losmen itu– mengatakan, "Saya dengar suara perempuan: auw... auw... gitu. Saya berhenti kerja. Nunggu sekitar lima menit, eee... bapak itu (tersangka Sulistyo) keluar kamar.”
Seusai diautopsi, jenazah Fetty langsung dibawa keluarga yang mendatangi RS Polri.
Apa motifnya? Kompol Zaini: ”Hasil pemeriksaan sementara, tersangka adalah suami siri korban. Tersangka mengaku cemburu karena korban selingkuh.”
Tersangka Sulistyo tukang ojek pangkalan di Cimanggis, Depok. Tinggal sendiri di dekat situ juga. Sudah lama menduda.