SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tim High School Production Sekolah Ciputra kembali menghelat pertunjukan teater di Ciputra Hall Surabaya, Jumat, 3 Februari 2023. Kali ini, film romansa populer Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) menjadi pilihan untuk ditampilkan.
Menjadi perbincangan hangat pada masanya, film Ada Apa dengan Cinta? berhasil mendapatkan 5 penghargaan di ajang Festival Film Indonesia. Berlatar Sekolah Menengah Atas (SMA), film karya Rudi Soedjarwo itu memiliki kisah percintaan yang sederhana dan masih cocok dinikmati masa kini. Begitu menurut tim High School Productio n. Menggaet kontribusi 130 siswa, mulai dari kelas 7, 8, 9, 10, dan 11, penampilannya begitu memukau. Mulai dari pemeran, musik, dance , kostum, properti, hingga pencahayaan. Seakan menyihir penonton untuk masuk ke dalam cerita. Juga 32 guru yang turut berkontribusi di balik layar, semuanya puas. Di atas panggung, Venita Yoshe yang memerankan Cinta beradu peran dengan Matthew Anderson sebagai Rangga. Akting ciamiknya berkali-kali mengundang sorakan penonton. Berasa ikut kasmaran. Tak hanya di panggung, Venita Yoshe (Cinta) juga berlagak wira-wiri di area duduk penonton. Yaitu waktu adegan meninggalkan Rangga di Kwitang dan ketika mengejar Rangga di Bandara. Kelihaian lampu sorot pun menjadi krusial. “Karena aku.. ingin kamu. Itu saja.” Puisi dari Rangga menjadi penutup drama sore itu. Diikuti munculnya semua pemain untuk bersayonara. Lagi-lagi diiringi riuh tepuk tangan penonton. Bagaimana tidak, penonton tersebut adalah teman-teman dari pemain itu sendiri. Ya siswa-siswi sekolah ciputra jenjang menengah. SMP dan SMA.Suasana penonton School Production Ciputra yang mengadaptasi film Ada Apa dengan Cinta? -Andika Bagus Priambodo- “Hari ini khusus internal. Besok (Sabtu, 4 Maret 20222) untuk umum,” ujar Agus Rubi, selaku Production Manager. School Production merupakan program tahunan dari Sekolah Ciputra. Dimulai tahun 2010, acara ini paling dinantikan. Tahun lalu, The High School Production team berkolaborasi dengan Primary Years Programme (PYP) students . Jadi ambil dari SD, SMP, dan SMA. “Berbeda dengan tahun ini yang hanya dari dua jenjang, SMP dan SMA,” cerita Agus. Sebelumnya, School Production mempersembahkan musical play yang berjudul Aladdin . Ditampilkan dengan bahasa Inggris yang memang menjadi santapan sehari-hari di Sekolah Ciputra. Agus menyebutkan bahwa tiap tahun memang selang-seling. Tahun lalu bahasa Inggris, sekarang bahasa Indonesia, tahun depan bahasa Inggris lagi. Mempersiapkan konsep sejak Juli, dan memulai recruitment sejak Oktober, Agus mengaku semua dilancarkan. “Sudah kami support dari kelas 7 sampai kelas 10. Ada subjek teater, musik, dance , desain, dan visual art . Jadi yang anak musik kontribusinya di musik, dan sebagainya. Tapi untuk pemeran, kami adakan audisi yang bisa diikuti semua siswa,” katanya. Dari segi peminat, pria asal Surabaya ini juga membeberkan peningkatannya yang begitu pesat. Dengan kurang lebih 260 pendaftar, hanya diambil 32 orang sebagai cast , dan beberapa orang sebagai properti. Baginya, tantangan terberat memang waktu audisi yang harus membuang ratusan orang bertalenta sampai menemukan yang terbaik. Berbanding terbalik dengan tahun lalu yang kurang peminat karena pandemi. “Sebelumnya, banyak yang belum tahu film Ada Apa dengan Cinta? . Mungkin karena belum lahir juga. Jadi sebelum audisi kami wajibkan menontonnya terlebih dahulu,” ujar guru pengajar Musik tersebut. Pasalnya, dari film ini, ia ingin menunjukkan kehidupan masa 2000-an. Ia berharap siswa-siswi Sekolah Ciputra menerapkan nilai-nilai yang dimuat. Sebagaimana pada International Baccalaureate (IB) Learner Profile yang dianut . Nilai tersebut diantaranya inquirers (penanya), thinkers (pemikir), knowledgeable (berpengetahuan luas), communicators (komunikator), caring (peduli), risk-takers (berani mengambil resiko), principled (berprinsip), open-minded (berpikiran terbuka), reflective (reflektif), dan balanced (seimbang). “Kalau di film Ada Apa dengan Cinta? ini, kami menekankan caring dan principled ,” tambahnya. Film yang diperankan Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo ini memang mempunyai tempat tersendiri bagi penggemarnya. Chemistry yang kuat menciptakan harapan-harapan lain untuk meneruskan kerja sama mereka. Hingga dibuatlah sekuel dengan judul Ada Apa dengan Cinta? 2 yang tayang pada 2016 lalu. Memerankan film populer Indonesia tersebut pun tak mudah. Harus siap menerima ekspektasi besar dari penontonnya. Pun yang dirasakan Venita Yoshe dan Matthew Anderson. Namun, mereka tetap menampilkan yang terbaik. “Untungnya saya diberi peran utama dengan rekan yang baik dan saling mendukung,” kata Venita.
Matthew Anderson (Rangga) beradu peran dengan Venita Yoshe (Cinta) di School Production 2023. -Andika Bagus Priambodo- Venita dan Matthew yang memang berteman sejak kecil mengaku tetap tak mudah membangun chemistry sebagai kekasih. Untungnya, karena dekat dari awal, jadi mudah untuk berkomunikasi dan terus berdiskusi demi terciptanya chemistry yang dramatis. Kembali membahas bahasa, hal tersebut justru menjadi kendala bagi Matthew. Meski asli Surabaya, ia tak terbiasa. Pun didukung sekolah yang merupakan Sekolah Dunia International Baccalaureate (IB). “Tantangannya di situ. Butuh perjuangan besar untuk belajar dan lebih percaya diri dalam pengucapannya,” ujarnya. Dengan kuantitas latihan yang hampir setiap hari, semua kontributor telah bekerja keras untuk sukseskan School Production 2023. Final performance yang dilaksanakan Sabtu, 4 Maret 2023 akan disaksikan oleh orang tua, alumni, dan masyarakat. Bertempat di Ciputra Hall yang berkapasitas 710 orang, Agus berharap penonton bisa menikmati dengan nyaman. (Tanaya Az Zhara)