Cheng Yu Pilihan Pangkoarmada II Laksda Maman Firmansyah: Ping Yi Jin Ren

Selasa 07-03-2023,07:35 WIB
Reporter : Novi Basuki & Annie Wong
Editor : Tomy C. Gutomo

ADA satu kisah dalam Shiji (史记), kitab sejarah terlengkap peradaban Tiongkok yang ditulis oleh Bapak Sejarah Tiongkok Sima Qian 司马迁 (145-90 SM), yang sepertinya cocok dengan prinsip yang dipegang teguh Laksda TNI Maman Firmansyah selama ini. Yaitu, kata Pangkoarmada II tersebut, "Kepemimpinan terbaik adalah dekat dengan anak buah dan berada di sekeliling mereka. Dekati, pahami, dan mengerti mereka, maka Anda akan mendapatkan sesuatu yang sangat berguna bagi kepemimpinan Anda."

Cerita dalam kitab Shiji itu begini:

Raja pertama dinasti Zhou, Wu 周武王, punya adik yang bernama Adipati Dan 周公旦. Ia berjasa besar terhadap berdirinya dinasti Zhou. Sebagai imbalannya, oleh kakandanya ia dihadiahi wilayah Lu (鲁) –yang sekarang Provinsi Shandong. Tapi, ia tidak mau ke sana, karena tetap ingin mengabdi kepada sang raja.

Sebagai gantinya, Adipati Dan mengutus anaknya, Bo Qin 伯禽, untuk menjadi penguasa di wilayah Lu.

Adipati Dan bingung kenapa Bo Qin belum melapor sama sekali bagaimana perkembangan wilayah Lu setelah tiga tahun dipimpinnya. 

Hingga pada suatu hari Bo Qin mengirim laporan bahwa dirinya kesulitan untuk mengatur wilayah Lu sebab budaya dan kebiasaan masyarakat di sana berbeda dengan di ibu kota. "Saya harus mengajari orang-orang di sini tata krama ala ibu kota dan mengubah pola hidup mereka terlebih dahulu," terang Bo Qin. 

Sebelumnya, Jiang Ziya 姜子牙 yang juga mempunyai sumbangsih yang tak kalah banyaknya terhadap pendirian dinasti Zhou, pun dianugerahi wilayah oleh Raja Wu. 

Tanpa dinyana, lima bulan berselang, Jiang Ziya sudah membuat laporan tentang wilayahnya. Adipati Dan kaget. 

"Kamu kok bisa secepat ini melapornya?" tanya Adipati Dan.

"Saya menyederhanakan aturan-aturan di wilayah saya. Lalu menyelaraskannya dengan adat istiadat masyarakat sini," jawab Jiang Ziya.

Mendengarnya, Adipati Dan mengelus dada seraya berkata, "Kini saya paham. Regulasi bila terlalu berbelit-belit, rakyat tak akan menaatinya. Regulasi bila mendekat dan bersahabat dengan rakyat, rakyat pasti mengikutinya."

Dari situlah pepatah "平易近人" (píng yì jìn rén) yang artinya "bersahabat dan dekat dengan rakyat" bermula. 

Laku terpuji demikianlah yang senantiasa dipraktikkan Laksda TNI Maman Firmansyah dalam bermasyarakat dan mengemban tugasnya sebagai tentara. (*)

 

Kategori :