SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Ini kiat Sekolah Pembangunan Jaya 2 untuk memacu kreativitas siswanya di bidang sains. Sekolah di Perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo, itu mengadakan Heterogeneus Offline Inovatif Science and Demonstration Competition (Holistic) 2023.
Lomba tersebut diadakan oleh School Science Center (SSC) Sekolah Pembangunan Jaya 2. Digelar setiap tahun. Kali ini temanya: Inovasi Teknologi dan Gaya Hidup Berkelanjutan untuk Keberlangsungan Kehidupan di Bumi. Pesertanya dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Khusus untuk SD, dibagi menjadi dua kategori yakni kategori SD kelas kecil (kelas 1-3) dan kategori kelas besar (kelas 4-6).
Para siswa diajak menciptakan sesuatu hal yang sederhana dan kreatif. Terutama yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kepedulian dan sayang kepada lingkungan serta bumi.
"Semoga tahun depan peserta lomba Holistic dari unit SD Pembangunan Jaya 2 semakin banyak. Ini penting untuk memacu kreativitas anak-anak," ujar Ririn Indriyanti, kepala SD Pembangunan Jaya 2, Sidoarjo.
Presentasi peserta Holistic 2023 di depan para juri. -Foto: Sekolah Pembangunan Jaya 2-
Sejak 10 Februari, peserta sudah mulai mengumpulkan karya. Kemudian dilakukan seleksi oleh guru masing-masing untuk diambil 8 peserta setiap kategori. Barulah dilakukan penjurian pada 21 Februari 2023. Jurinya pun pakar dari lembaga yang kredibel. Mereka adalah Dr Lestariningsih MPd, perwakilan cabang dinas pendidikan Sidoarjo; Dr Nurina Fitriani ST, dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair; dan Teguh Tri Suranto, dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Saat penjurian dilakukan secara hybrid. Peserta mendemontrasikan inovasinya di galeri workshop science. Para juri menyaksikan dari tempat mereka masing-masing. Kecuali Lestariningsih yang hadir langsung di venue lomba.
Untuk kategori SD kelas kecil, pemenangnya adalah Alisha Syafa Almaira S. Dia menampilkan inovasi berjudul Sumpah AA atau sulap sampah jadi air ajaib.
Sumpah AA ini wujudnya adalah memilah sampah dan mengolahnya seperti membuat eco enzyme. Cairan multifungsi hasil fermentasi campuran dari gula merah, sampah organik, dan air. "Air ajaib eco enzyme memiliki banyak manfaat antara lain penyubur tanaman, disinfektan, pembersih air, mencuci piring, dan detergen," ujar panitia Holistic 2023 Ria Ulvita Sari. Selain sebagai wali kelas 1A, Ria juga pengajar Science Workshop.
Pemenang kedua kategori SD kelas kecil adalah Callysta Kinaya Sara yang mengusung karya: pemanfaatan buah lemon sebagai sumber energi alternatif. Dan pemenang ketiga yakni Meika Sacca Anggatha dengan karya: Free Energy for Better Life.
Proses penjurian Holistic 2023 di galeri workshop science.-Foto: Sekolah Pembangunan Jaya 2-
Untuk kategori SD kelas besar, dimenangi oleh Nesya Valencia. Ia membuat sistem pengendali banjir berbasis teknologi kecerdasan buatan sederhana. Siswi kelahiran 15 Februari 2012 yang hobi bermain piano itu mendapat ide dari tantenya. "Juga ilmu dari papa untuk mempelajari sistem elektronik dalam menciptakan pengendali banjir berbasis teknologi kecerdasan buatan sederhana," kata penyuka mata pelajaran Bahasa Inggris itu.
Selain Holistic, banyak kegiatan yang dibuat Sekolah Pembangunan Jaya 2 untuk memacu kreativitas siswa. Tidak hanya yang terkait sains, tapi juga seni dan olahraga. (*)