Reaktivasi Kereta Api Madura Butuh Rp 3,375 Triliun

Rabu 22-03-2023,05:00 WIB
Reporter : Michael Fredy Yacob
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Pulau Madura dahulu memiliki transportasi kereta api. Panjang lintasannya 225 kilometer. Pada 1897, jalur tersebut beroperasi di bawah kepemilikan Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM).

Sayangnya, Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada 1984 menutup jalur transportasi tersebut. Sebab, KA dinilai kalah saing dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum. Beberapa tahun terakhir, kembali muncul wacana untuk kembali mengaktifkan jalur kereta api tersebut. 

Itu berdasar Perpres 80/2019. Pengaktifan kembali itu direncanakan dimulai dari Kamal hingga Sumenep. Tidak sampai Kalianget. Reaktivasi tersebut ditujukan guna mendukung pemerataan dan percepatan pembangunan di sekitar wilayah Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan).

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, Pemprov Jatim mendukung proyek strategis nasional (PSN) untuk menghidupkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura.

Bahkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah bersurat kepada menteri perhubungan agar mendorong percepatan reaktivasi sejumlah jalur kereta api di Jawa Timur. Termasuk jalur kereta api di Madura. 

”Surat itu dikirimkan pada 9 Februari 2023. Reaktivasi jalur kereta api di Madura sudah masuk tujuh besar prioritas reaktivasi jalur kereta api mati di Jatim,” ujar Emil dalam focus group discussion (FGD) Reaktivasi kereta api Madura di Hotel Inna, Simpang, Selasa 21 Maret 2023.

Berdasar kajian yang dilakukan Kemenhub, untuk melakukan aktivasi jalur tersebut, diperlukan biaya investasi Rp 3,375 triliun. Dengan angka yang besar itu, Emil berharap agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) bisa membantu mendanai proyek tersebut.

”Tapi, kayaknya tanpa campur tangan pemerintah akan sangat berat. Sejauh ini, ada progres yang menggembirakan. Kereta api adalah moda transportasi yang merakyat kalau harganya terjangkau. Kalau sudah jalan, pariwisata terdongkrak,” ungkap Emil.

Menurut pakar transportasi dari ITS Hera Widyastuti, dana yang besar itu dibutuhkan karena banyak jalur kereta api yang tertimbun. Bahkan, tak sedikit juga yang sudah beralih fungsi menjadi jalan raya. ”Tidak sederhana prosesnya,” ucap Hera.

Kereta api merupakan transportasi massal yang apabila benar-benar dioperasikan akan sangat mengurangi kemacetan. Apalagi, jalan penghubung Pulau Madura hanya ada satu ruas. Rawan macet di waktu-waktu tertentu.

Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi Mustofa meyakini, jika terealisasi, proyek tersebut akan sangat menguntungkan masyarakat Madura. ”Walau tidak segampang membalik telapak tangan. Ini perlu kita dukung,” tegas Ali.

Ketua DPP Madura Asli (Madas) Berlian Ismail Marzuki menambahkan, warga Madura sangat menantikan pembangunan infrastruktur di pulau tersebut. Mulai proyek pembangunan tol trans-Madura hingga reaktivasi jalur kereta Madura. 

”Kenapa Madura banyak merantau? Itu karena di tanah kita gak bisa berkembang. Karena aksesnya terhambat. Kalau ini dibuka (jalur kereta), tentu yang diuntungkan ya masyarakat Madura,” ujarnya. (*)

 

Kategori :