DITANYA peribahasa Tiongkok yang paling menginspirasi, Harjanto Halim –yang empunya perusahaan minuman serbuk Marimas– langsung menjawab, "知足常乐" (zhi zu chang le). Artinya: Yang merasa cukup, akan senantiasa bahagia.
Betapa miripnya dengan hadis Rasulullah nomor 6446 yang diriwayatkan Imam Bukhari: Laisal ghina 'an katsrotil 'ardh, wa laakinnal ghina, ghinan nafs (Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Melainkan dengan hati yang selalu merasa cukup).
Pepatah zhi zu chang le itu bersumber dari Tao Te Ching (道德经), gabungan dua kitab yang ditulis oleh Lao Tzu (老子), filsuf pendiri Taoisme. Dalam bab 44 kitab tersebut, Lao Tzu mengajukan pertanyaan begini:
"Reputasi atau kehidupan, manakah yang lebih penting? Kehidupan atau harta benda, manakah yang lebih berharga? Kehilangan atau mendapatkan, manakah yang lebih menyakitkan? Maka, siapa yang terlalu banyak keinginan akan lebih banyak menghabiskan. Siapa yang terlalu banyak menimbun akan lebih banyak kehilangan. Siapa yang merasa kecukupan, bisa menghindari kehinaan. Siapa yang memahami kapan berhenti, bisa menghindari bencana. Inilah cara untuk mempertahankan hidup lebih lama" (名与身孰亲?身与货孰多?得与亡孰病?甚爱必大费,多藏必厚亡。故知足不辱,知止不殆,可以长久).