SURABAYA, HARIAN DISWAY- Trans Jatim sudah beroperasi tujuh bulan. Melayani rute Sidoarjo–Gresik melalui akses tol. Sejak diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 18 Agustus 2022, kendaraan umum itu mengoperasikan 22 unit bus.
Alhasil, waktu tunggu antara satu bus ke bus lainnya memakan waktu 30 menit. Itu terjadi ketika akhir pekan. Ketika hari biasa atau waktu sibuk, waktunya bisa mencapai 15 menit. Setiap keberangkatan, bus selalu dipenuhi penumpang. Tak jarang, penumpang berdesakan.
Wajar saja, kapasitas angkut bus yang identik dengan warna hijau itu hanya 35 orang. Setiap kali perjalanan, penumpang hanya membayar Rp 5 ribu. Itu untuk perjalanan dari Sidoarjo–Gresik dan sebaliknya.
Pemprov Jatim berencana menambah unit baru. Rencananya ada 11 unit bus. Kendaraan baru tersebut akan diresmikan Khofifah pada 12 April 2023. Kapasitasnya juga masih sama dengan unit sebelumnya.
”Peresmiannya nanti di Pemkab Gresik. Jadi, harapannya, penambahan armada ini dapat mengurangi waktu tunggu. Tadinya ketika waktu sibuk 15 menit bisa menjadi 10 menit,” ujar Kepala Dishub Jatim Nyono kepada Harian Disway Senin, 3 April 2023.
Penambahan itu dilakukan karena Pemprov Jatim menilai masyarakat sangat antusias menggunakan fasilitas umum tersebut. Sebab, selain harga yang sangat murah, fasilitas di dalamnya nyaman.
Terdapat CCTV untuk lebih menjaga keamanan semua penumpang. Dengan begitu, penumpang merasa aman berada di dalam bus tersebut. ”Harga yang murah, tapi bukan murahan. Kami berikan pelayanan maksimal kepada penumpang,” ucapnya.
Nantinya pemprov juga membuka koridor baru. Rencananya ada dua koridor. Pertama, koridor dua: Sidoarjo–Mojokerto. Kedua, koridor tiga: Sidoarjo–Surabaya. ”Untuk dua koridor ini tidak menggunakan akses tol,” paparnya.
Koridor dua akan resmi beroperasi sekitar Agustus atau September 2023. Nantinya Khofifah juga yang meresmikan. Koridor itu pun bakal dilayani 22 unit bus Trans Jatim. Aplikasi yang digunakan juga hanya satu: Trans Jatim-Ajaib.
”Jadi, cukup sekali tab di satu aplikasi, bisa terkoneksi semua. Jadi, dalam dua jam itu, penumpang bisa mengakses tiga koridor ini. Itu target kita nanti. Termasuk aplikasinya terintegrasi dengan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi,” jelasnya.
Dalam pembentukan dua koridor itu, ia mengakui banyak mengalami kendala. Salah satunya, mendata trayek-trayek lama yang harus diaktifkan kembali. ”Kita kan ingin memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ucapnya.
Pemprov Jatim juga akan merangkul sopir angkot yang kini tidak lagi beraktivitas. Mereka bakal direkrut untuk menjadi sopir bus Trans Jatim. (*)