Jalur Pantai Selatan Jatim Sudah Bisa Dilewati untuk Mudik

Rabu 05-04-2023,05:13 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Tomy C. Gutomo

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Gebyar mudik tahun ini bakal mencengangkan. Jumlah pemudik naik nyaris 50 persen ketimbang tahun lalu. Namun, para pemudik diharapkan tetap waspada sepanjang perjalanan lantaran angka kecelakaan mudik masih sangat tinggi.

Yang rawan bukan hanya pemotor. Tetapi juga kendaraan yang lebih besar. Khususnya bus pariwisata yang sering mengangkut para pemudik.

Menurut investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kecelakaan bus pariwisata disebabkan oleh sejumlah hal. Yakni karena rute dan waktu yang tidak diatur dengan baik. 

"Hampir semua penyebab kecelakaan itu karena pengemudi kelelahan," ungkap Investigator Senior KNKT Ahmad Wildan dalam acara virtual The Weekly Brief with Sandi Uno di Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Selasa, 4 April 2023.

Para sopir terlalu memaksakan diri. Mereka ingin cepat sampai tujuan. Tanpa menghiraukan kondisi fisik. Bahkan, kata Wildan, ada yang nonstop menyetir hingga 3 hari 2 malam.

Atau yang lain justru belum terlalu paham medan. Sehingga sering lepas kendali di titik-titik yang rawan laka. "Lalu remnya blong akhirnya masuk jurang," tambahnya.

Pola kecelakaan seperti masih sangat sering terjadi. Selalu berulang setiap tahun. Untuk itu, para sopir diminta lebih peka dengan keadaan diri sendiri. Jika lelah apalagi mengantuk, maka wajib segera istirahat. Atau digantikan dengan sopir cadangan.

Dari hasil investigasi itu, Kementerian Perhubungan pun mengupayakan langkah antisipatif. Yakni dengan menggencarkan ramp check bus pariwisata jelang libur Lebaran 2023. Setidaknya ditargetkan kepada 16 ribu unit bus.

Digelar sejak 28 Februari hingga 13 April nanti. Bus yang laik dan layak jalan bakal diumumkan Kemenhub. Sedangkan yang tidak lolos ramp check tidak akan dirilis. "Jadi, masyarakat hanya menggunakan yang laik dan layak saja," kata Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub Danto Restyawan.

Tiga pekan itu dinilai cukup untuk pengecekan menyeluruh. Meski demikian, Danto meminta keterlibatan aktif para operator bus. Agar mau melakukan ramp check mandiri dan rutin. 

Harapannya, tentu agar kecelakaan bus wisata bisa ditekan. Syukur-syukur bisa menjadi nihil. "Kami akan lakukan sidak di luar yang kami lakukan ramp check sekarang ini," tandasnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno juga ikut memberi masukan. Ia mewanti-wanti pengelola bus pariwisata. Mewajibkan bus pariwisata lolos ramp check. Pengemudi juga tidak boleh menyetir bus lebih dari 12 jam. 

Apalagi prediksi pergerakan mudik tahun ini mencapai 123,8 juta. Diperkirakan bakal menciptakan geliat ekonomi hingga Rp 150 triliun. "Kami harap tidak terdisrupsi dengan sistem transportasi yang tidak andal dan tidak mumpuni," terangnya.

Selain itu, Kementerian PUPR menyiapkan sejumlah alternatif jalan menyambut momen mudik. Terutama agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di Tol Trans Jawa. Salah satunya, di jalur Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, saat ini telah disediakan lokasi untuk parkir sementara. Termasuk lokasi rest area. "Jalur Pantai Selatan Jawa kondisinya sangat baik. Walaupun baru ada satu tempat istirahat," katanya saat rapat kerja bersama Komisi V DPR di Senayan, kemarin.

Kategori :