Perputaran Uang Tembus Rp 240 Triliun saat Lebaran, Wisata dan Belanja Panen Besar

Selasa 25-04-2023,11:51 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Doan Widhiandono

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Lebaran selalu menjadi primadona pertumbuhan ekonomi nasional setiap tahun. Delapan tahun terakhir, perputaran uang lebih dari Rp 140 triliun setiap momen Idulfitri. Bahkan, kali ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkirakan tembus Rp 240 triliun.

 

Angka yang fantastis itu tak lepas dari kenaikan jumlah pemudik. Ada 123,8 juta orang mudik pada Lebaran tahun ini. Dari kantong merekalah ekonomi berputar makin deras di daerah-daerah.

 

Banyak sektor yang terdampak positif. Tetapi, yang paling besar mendapat bagian hanya tiga sektor. Yaitu transportasi, pariwisata, dan ritel di pusat perbelanjaan. Itu menurut data dari Institute of Demographics and Poverty Studies (Ideas).

 

BACA JUGA : Puncak Arus Balik Diprediksi Terjadi Hari Ini

BACA JUGA : Mudik dan Arus Balik

BACA JUGA : Ramadan-Lebaran ala Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong; Sulit Libur, Berhari Raya dengan Bukber

 

Orang-orang yang pulang ke kampung halaman tak sekadar berkumpul dengan keluarga. Mereka memanfaatkan libur panjang ini dengan pelesir ke berbagai destinasi wisata.

 

Jawa Timur adalah provinsi peringkat kedua yang paling banyak dituju. Diperkirakan, 21 juta orang yang pulang ke berbagai daerah di Jatim. Tentu, jumlah kunjungan destinasi wisata naik signifikan.

 

Apalagi Jatim juga punya destinasi wisata favorit. Salah satunya, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gunung Bromo yang wilayahnya masuk ke empat kabupaten itu laris jadi jujugan warga saat musim Lebaran.

 

Lebaran tahun lalu, kunjungan membeludak. Kendaraan macet mulai dari pintu masuk Cemoro Lawang dan Coban Trisula. Juga jip berjejal di area Watugede dan tanjakan menuju padang savana.

 

"Lebaran sekarang, jumlah pengunjung dibatasi," ujar Rachmad Mardi Hartanto, pebisnis biro wisata Gunung Bromo saat dihubungi, Senin, 24 April 2023. TNBTS menetapkan kuota harian hingga 30 April nanti. Terbagi ke berbagai titik.

 

Kawasan Bukit Cinta dibatasi 93 orang per hari, Bukit Kedaluh hanya 321 orang per hari, Pananjakan Cuma 666 orang per hari, Mentigen hanya boleh 165 orang per hari, dan Savana Teletubbies bisa 957 orang per hari.

 


Rombongan dari Tangerang berfoto dengan latar belakang kaldera Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.-Tanto untuk Harian Disway-

 

"Hari ini full . Saya kira sekarang ini puncaknya," lanjut Tanto, sapaannya. Menurutnya, libur Lebaran memang jadi salah satu momen paling sibuk bagi para pelaku wisata di Gunung Bromo. Pengunjung paling banyak dari rombongan keluarga.

 

Meski kuota dibatasi, jumlah kunjungan tak langsung surut. Bahkan, kata Tanto, kuota di beberapa titik kawasan wisata itu sudah habis untuk dua hari ke depan. 

 

Bagi Tanto, musim Lebaran menjadi puncak panen kedua setelah momen tahun baru. Dan tentu saja itu juga berarti rezeki nomplok bagi para penggiat wisata. Terutama dua hari belakangan. Pesanan jip naik tiga kali lipat.

 

Sayangnya, tidak semua pengunjung bisa dilayani. Sebab, jumlah armada para pelaku usaha travel juga terbatas. "Pokoknya sejak tahun lalu sudah membaik. Dua tahun sebelumnya kami benar-benar mati suri saat pandemi Covid-19," terangnya.

 

Di Surabaya, tingkat pengunjung yang membeludak bisa disaksikan di alun-alun bawah tanah, Balai Pemuda. Jumlah pengunjung tembus 2.571 pada H+1 Lebaran. Padahal, rata-rata pengunjung harian cuma 500-800 orang. 

 

Saat Ramadan, kunjungan sepi. Tak sampai 200 orang per hari. "Paling ramai hari besar gitu . Sekitar seribuan pengunjung. Saya kira ini akan ramai sampai seminggu ke depan," ungkap Kepala UPTD Balai Pemuda Saidatul Ma'munah.

 

Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran tak kalah ramai. Hari H Lebaran masih landai mencapai 1.103 pengunjung. Namun, H+1 Lebaran sudah naik lebih tiga kali lipat yakni tembus 3.549 pengunjung.

 

"Puncaknya H+7. Kami berharap bisa mulai naik Sabtu nanti," ujar Kepala UPTD Rusdi Ismed. Ia menaksir bisa tembus lebih dari 6 ribu pengunjung. Melebihi tahun lalu.

 

Tentu, peningkatan jumlah pengunjung bakal berdampak pada UMKM setempat. Dua hari belakangan, kata Ismed, setiap stan bisa meraup omzet hingga Rp 1,2 juta per hari. Terutama stan yang menyajikan makanan khas seperti lontong kupang, lontong balap, atau rujak cingur. "Dan ini yang menjadi harapan bersama. Bisa memulihkan UMKM. Lalu akan berkontribusi besar pada pendapatan asli daerah," jelas Ismed.

 


Suasana ramai di salah satu pusat penjualan oleh-oleh Surabaya. Momen libur Lebaran meningkatkan pendapatan mereka.-Julian Romadhon-Harian Disway-

 

Hal yang sama juga dirasakan oleh para pelaku usaha di pusat perbelanjaan. Sektor yang sebelumnya paling terdampak pandemi itu sekarang sudah bangkit. Lebaran kali ini pun dibanjiri pengunjung. Misalnya, di mal-mal Jawa Timur.

 

"Jumlahnya melampaui sebelum pandemi," ujar Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim Sutandi Purnomosidi. Itu bisa dilihat dari jumlah kunjungan sejak H-14 Lebaran. Naik 15-20 persen dari periode yang sama pada 2019.

 

Di Surabaya, jumlah kunjungan membeludak di sejumlah mal ternama. Paling banyak di Pakuwon Mall yang pernah mencapai 19 ribu mobil parkir dan 7 ribu mobil drop off . Demikian pula di Tunjungan Plaza Mal pernah mencapai 14,5 ribu mobil parkir dan 8 ribu mobil drop off .

 

"Yang dituju paling banyak gerai fashion dan FnB ," jelas Sutandi. Kenaikan itu, imbuhnya, juga didukung oleh para pengunjung yang sudah mendapat tunjangan hari raya (THR). Mereka belanja untuk persiapan Lebaran dan oleh-oleh untuk mudik.

 

Ia optimistis lonjakan bakal terus terjadi hingga H+7 Lebaran. Meski jumlahnya tak akan sampai melebihi puncak sebelum Lebaran. "Perkiraan saya setelah weekend ini mulai landai lagi," tegasnya. (Mohamad Nur Khotib)

Kategori :