MENTAWAI, HARIAN DISWAY – Pasca gempa yang melanda Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat pada Selasa pagi, 25 April 2025, Pertamina melaporkan bahwa Sarana Fasilitas (Sarfas) penyimpanan dan penyaluran BBM serta LPG dalam kondisi normal.
Sebelumnya BMKG melaporkan gempa dengan kekuatan M=7,3 yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Episenter gempa tercatat di 177 km barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera barat pada kedalaman 23 km. BMKG lantas melakukan pemutakhiran kekuatan gempa menjadi M=6,9
Guncangan dirasakan oleh sebagian warga Sumbar dengan getaran skala IV sampai V MMI di Kota Padang. Gempa ini memicu peringatan dini tsunami dan himbauan menjauhi garis pantai. Peringatan lantas dicabut sekitar pukul 05.17 WIB.
BACA JUGA:Labuan Bajo Bersolek Menuju KTT ASEAN Ke-42
BACA JUGA:Potret Mudik Anti-Mainstream: Pakai Kapal Perang KRI Banjarmasin-592
Gempa juga sempat membuat warga Kepulauan Mentawai mengungsi. Berdasarkan informasi yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dari BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, masyarakat masyarakat yang mengungsi berasal dari Desa Simalegi di Kecamatan Siberut Barat.
Suasana pengungsian warga kepulauan Mentawai pada Selasa subuh-Foto: BNPB-
Sedangkan di kecamatan lain, seperti di Desa Sigapona, Siberut Barat, sebagian warganya masih mengungsi. Demikian juga yang terjadi di Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, kemudian Kecamatan Siberut Barat, sebagian warga juga masih mengungsi.
Sampai Selasa malam belum ada laporan kerusakan berat. Beberapa warga pun dilaporkan sudah kembali ke rumah masing-masing. Seperti yang dilaporkan BPBD Kota Padang dan Kabupaten Agam di Sumatra Barat, yang menyebutkan warganya telah kembali ke rumah. Hal yang sama juga diinformasikan BPBD Kabupaten Nias Selatan di Sumatra Utara.
BACA JUGA:Enam Ahli Waris Takhta Inggris setelah Raja Charles III, Pangeran William Urutan Pertama
BACA JUGA:Tegaskan Gelombang Panas Tidak Melanda Indonesia, Ini Pejelasan Kepala BMKG
Gempa Bumi Magnitudo 6,9 Guncang Kepulauan Mentawai-ilustrasi-BMKG
Integrated Terminal (IT) Manager Pertamina Teluk Kabung, Padang, Sumbar, Dwi Haryono melaporkan bahwa sejumlah pekerja dan operator yang sedang bertugas di IT Teluk Kabung merasakan gempa tersebut.
“Sekitar pukul 03.07 WIB setelah getaran gempa terasa berhenti, saya meminta kepada tim HSSE dan pekerja yang sedang bertugas untuk memeriksa kondisi Sarfas IT Teluk Kabung. Alhamdulillah kondisi Sarfas IT Teluk Kabung dalam keadaan normal, tidak ada kerusakan,” terang Dwi.
Lebih lanjut Dwi menambahkan, bahwa operasional di IT Teluk Kabung sempat dia hentikan sekitar 1 jam guna memastikan bahwa Sarfas IT Teluk Kabung dalam keadaan baik, tanpa ada kerusakan dan siap beroperasi.