Cawapres Ganjar Juga di Tangan Megawati

Senin 01-05-2023,08:56 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Tomy C. Gutomo

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara resmi berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP). Pertemuan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Minggu, 30 April 2023, juga dihadiri capres Ganjar Pranowo. 

Merapatnya PPP ke PDIP itu menguatkan kabar santer bahwa PPP akan menyorongkan Sandiaga Uno sebagai cawapres. Sandiaga sudah siap masuk PPP setelah keluar dari Gerindra. Namun, PPP pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Megawati. Termasuk soal penentuan cawapres.

"Banyak, kok, saya sudah punya di sini. Sepuluh lebih. Ya, nanti kan mengerucut sendiri," ucap Megawati Soekarnoputri saat konferensi pers usai pertemuan dengan pimpinan PPP di Kantor  DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta. Mega menjelaskan banyak partai yang ingin bergabung. Juga banyak yang sudah menawarkan figur cawapres. 

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono juga ditugasi menggaet lebih banyak partai. Ia menepis anggapan bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Justru Mardiono akan mengajak Partai Golkar dan PAN bergabung.

"Sebagai pimpinan partai saya punya tugas mengajak KIB untuk bersama pilihannya dengan PPP," kata Mardiono. Apabila Golkar dan PAN setuju, koalisi baru itu dinamai: KIB Plus. Tetapi, tentu tidak ada paksaan.

Artinya, masing-masing partai akan saling menghormati. Kemungkinan apa pun masih bisa terjadi. Toh, masih tersisa 10 bulan lagi.

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan belum mau buka suara saat dijumpai wartawan di Yogyakarta. Lelaki yang karib disapa Zulhas itu belum akan mengikuti jejak PPP. Ia masih menunggu pertemuan dengan partai koalisi pemerintah terlebih dahulu.

Ketua DPP Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan, keputusan PPP yang merapat ke kubu PDI Perjuangan memang tak bisa disalahkan. Sebab, itu bentuk kedaulatan masing-masing partai. Sebagaimana langkah yang akan diambil oleh Golkar dan PAN nanti.

"Kami tetap melanjutkan KIB. Masih tetap dengan agenda kami," jelasnya. Bahkan kedua partai itu kini punya fokus yang sama. Yakni membangun koalisi besar dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dan PKB. Namanya diganti dengan Koalisi Kebangsaan.

Tentu saja, KIB bakal menawarkan bakal capres-cawapres kepada KKIR. Ada sejumlah kemungkinan. Termasuk mengusung pasangan Ketua Umum Prabowo Subianto dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. (*)

 

Kategori :