Arti Code S dalam Penanganan Pasien Stroke di Rumah Sakit

Selasa 11-07-2023,18:36 WIB
Reporter : Guruh Dimas Nugraha
Editor : Heti Palestina Yunani

SURABAYA - HARIAN DISWAY - Ketika pasien dengan penyakit stroke tiba di rumah sakit, tenaga medis pasti akan menanyakan waktu kejadian dan sebagainya kepada kerabat yang membawa pasien itu. 

Setelahnya, kerap didengar siaran dari speaker yang menyebut "Code S". Ketika kode itu digaungkan, para tenaga medis segera gerak cepat untuk melakukan penanganan terhadap pasien itu. Termasuk di RS Premier, Surabaya. 

Mugkin banyak orang bertanya-tanya, terutama bagi para awam, tentang kode tersebut.

Menurut Dr Valentinus Besin Sp.N, dokter spesialis neurologi RS Premier, Code S merupakan kode untuk memprioritaskan pasien stroke agar segera dilakukan tindakan perawatan. "Begitu ada pasien stroke masuk ke RS Premier, kami akan bertanya pada keluarganya. Apakah waktu gejalanya masih dalam golden period atau tidak. Jika masih, langsung disuarakan Code S. Artinya, harus segera ditangani," ujarnya.

Dalam dunia medis, golden period atau golden hour adalah masa ketika nyawa seorang pengidap stroke dapat diselamatkan dengan melakukan penanganan yang tepat sesegera mungkin. Golden period terjadi dalam rentang waktu 3-4,5 jam, dimulai saat penderita terkena serangan stroke pertama kali.

"Jadi jika mendapati seseorang terkena stroke, langsung bawa ke rumah sakit. Jangan melebihi golden period, karena itu sudah sangat terlambat. Peluang sembuhnya sangat kecil," ungkap dokter 38 tahun itu.

Saat masih berada dalam golden period, maka rumah sakit seperti RS Premier, memberlakukan Code S. Yakni prioritas emergency dari semua petugas medis di rumah sakit. Orang tersebut akan segera ditangani, dilakukan pemeriksaan fisik dan imaging atau pencitraan otak melalui radiologi, menggunakan MRI 3 Tesla, alat tercanggih untuk mendeteksi penyebab stroke.

Ketika Code S digaungkan, maka pasien yang masih berada dalam golden period akan didahulukan untuk mendapat pemeriksaan. "Tindakan yang harus dilakukan segera, sebelum pasien melewati batas golden period," ujar alumni FK Unair itu.

Penderita stroke tak bisa sembuh total. Namun dengan penanganan yang cepat dan tepat, seperti dilakukan oleh RS Premier, dapat meminimalisir gejala sisa. "Misalnya, setelah pengobatan dan perawatan dilakukan, pasien bisa sehat kembali. Mungkin ada gejala-gejala sisa seperti kadang sering kesemutan, kebas. Hanya begitu," ungkapnya. (Guruh Dimas Nugraha)

Kategori :