3 Pilar Utama Keketuaan Indonesia dalam Perundingan Regional KTT ASEAN ke 42

Minggu 07-05-2023,20:12 WIB
Reporter : Taufiqur Rahman
Editor : Taufiqur Rahman

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Indonesia mengusung tiga pilar utama dalam periode keketuaan di ASEAN 2023. KTT ASEAN tahun 2023 ini mengambil tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memastikan bahwa 3 pilar tersebut akan membuahkan hasil yang konkret dan bisa diterapkan oleh masing-masing negara anggota dalam jangka panjang. Indonesia mendorong ASEAN terus menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan maupun dunia.

“Kepemimpinan Indonesia di ASEAN akan digunakan untuk meletakkan fondasi yang kuat bagi visi jangka panjang ASEAN post-2025. Hal ini penting dilakukan untuk mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan jangka panjang. Di sinilah diperlukan penguatan kapasitas dan institusi agar ASEAN lebih agile (Lincah,Red),” ujar Retno pada press briefing pra KTT ASEAN di Jakarta, 5 Mei lalu. 

BACA JUGA:Penerbangan Dari dan Ke Labuan Bajo Normal Selama KTT ASEAN ke-42, Catat Beberapa Hal Penting

BACA JUGA:Tiba di Labuan Bajo, Presiden Cek Kesiapan KTT ASEAN


Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi-Foto: Kemenlu-

Adapun pilar pertama adalah ASEAN Matters, bahwa Indonesia akan memimpin negara-negara anggota untuk menjadikan ASEAN mampu menghadapi berbagai tantangan dan kemudian menjadi motor menjaga stabilitas dan perdamaian dunia.

“Di sinilah ASEAN perlu meletakkan visi jangka panjang dan memperkuat kapasitas dan kelembagaannya,” ujar Retno.

Selanjutnya pada pilar kedua Epicentrum of Growth, bahwa Indonesia akan menjaga dan memperkuat kerja sama nyata negara anggota untuk kemudian masyarakat kawasan merasakan manfaatnya.

“Maka kita berharap Asia Tenggara ini dapat terus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, terutama akan mampu menghadapi external shocks,” ujar Retno.

BACA JUGA:Presiden Setiba di Labuan Bajo: ASEAN Bukan Proksi Negara Manapun!

BACA JUGA:PLN Jamin Pasokan Listrik Saat KTT ASEAN ke 42 Tanpa Kedip

Pilar ketiga adalah terkait dengan Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Ditegaskan Retno, pendekatan ASEAN konsisten ingin membangun kerja sama konkret dan terbuka dengan semua negara untuk menjadikan Indo Pasifik sebagai kawasan damai dan sejahtera.

“Ini sangat penting mengingat semakin tajamnya rivalitas di kawasan Indo-Pasifik,” ujar mantan dubes RI untuk Belanda ini. 

Indonesia pun dikatakannya selalu membumikan kerja sama nyata di ASEAN, seperti di sektor pendidikan, energi, stabilitas keuangan, hingga pemberantasan perdagangan orang.

Kategori :