Bupati yang selalu berupaya tak berjarak dengan rakyatnya itu memang mengikutkan seluruh pekerja non-ASN serta pengurus RT dan RW dalam program BPJS Ketenagakerjaan, dengan harapan para ujung tombak pemerintahan tersebut bisa total dalam mengemban amanahnya.
Putra mendiang mendapat santunan Rp 42 juta. Tentu nyawa tak bisa dibandingkan dengan rupiah. Namun, paling tidak uang itu bisa bermanfaat untuk ahli waris, sepeninggal Sukatno.
Acara dilanjutkan ke sahur sederhana. Seperti biasanya, warga berebut foto dengan bupatinya. Mulai anak-anak milenial, petani, hingga pemilik warung pun bisa satu frame dengan Kang Giri.
Ia dengan ramah melayani rakyatnya. Warga sadar, kesempatan itu terkadang tak datang dua kali. Kang Giri yang saya kenal begitu nyemanak dan dumulur. Membawa aura kegembiraan dan persaudaraan. Kata orang Ponorogo, wes gawane bayi (bawaan sejak lahir). (Salman Muhiddin)
Membangun Jalan Poros Desa, baca besok...(*)