SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sebanyak 174 atlet dari 24 daerah mengikuti Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Muaythai Jawa Timur (Jatim) 2023. Event itu berlangsung di Townsquare Surabaya pada 18 – 21 Mei 2023.
Selain diikuti atlet-atlet terbaik dari kota dan kabupaten di Jatim, para penghuni pemusatan latihan daerah (puslatda) pun berpartisipasi. Turnamen itu dimaksimalkan sebagai pemanasan sebelum tampil di kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON).
” Posisinya akan digantikan juara Kejurprov. Saya pastikan semua atlet p uslatda harus mengikuti Kejurprov. Kecuali dua atlet yang baru saja mengikuti kejuaraan dunia, ” tegasnya. Dua atlet yang menjadi pengecualian adalah Galih Bangkit Permadi (kelas 48 k g e lit e p utra) dan Wiski Jamus Rubiyanto (kelas 71 k g e lit e p utra). Mereka berangkat ke Kejuaraan Dunia 2023 di Thailand bersama tiga atlet Indonesia lainnya, yakni Daendels Julinus Baitanu (kelas 81 k g e lit e p utra), Rachmat Rizal Gozali (kelas 60 k g e lit e p utra), dan Abdul Muis (kelas 67 k g e lit e dan w ai k ru p utra). Wiski Jamus dikalahkan Amine El Moatassime (Uni Emirat Arab). Se mentara itu, Galih meraih perunggu. ” Biar keduanya istirahat dulu. Jika dari hasil Kejurprov ini muncul atlet bagus di kelasnya Wiski dan Galih, akan kami tandingkan dalam laga eks h ibisi untuk memilih yang terbaik, ” tegas Baso. Dengan menjadikan Kejurprov Muaythai 2023 sebagai pintu untuk masuk ke p uslatda, Pengprov MI Jatim berharap para utusan daerah memberikan yang terbaik. Sebab, kemenangan di Kejurprov akan membuka kesempatan mereka tampil di ajang yang lebih tinggi seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2023 di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Sementara itu, Ketua KONI Jatim M. Nabil memberikan acungan jempol atas konsistensi Pengprov MI dalam menggelar turnamen muaythai. Selain Kejurprov, mereka memiliki event lain yang rutin digelar tiap bulan, yakni Liga Muaythai Jatim.
” Event-event seperti ini akan memberikan kesempatan atau wadah atlet untuk bertanding. Sehingga mereka bisa merasakan situasi pertandingan yang sesungguhnya dengan lawan yang sebenarnya, ” jelas Nabil.
Nabil mengimbau pengurus cabang olahraga lain agar meniru Pengprov MI Jatim. Yakni , memperbanyak turnamen setiap tahun. Dengan begitu, roda pembinaan olahraga akan terus berputar. Atlet pun makin senang karena memiliki wadah untuk unjuk kemampuan. ” Ini sekaligus menjadi ajang seleksi. Kalau atlet tidak punya kemampuan, mereka makin termotivasi untuk mengejar ketertinggalan. Sehingga proses seleksi itu terus berlangsung. Mudah-mudahan ikhtiar ini menghasilkan yang terbaik untuk Jawa Timur dan Indonesia, ” harap Nabil. (*)