JAKARTA, HARIAN DISWAY- Malaria masih menjadi ancaman paling mematikan bagi para prajurit TNI yang ditugaskan di seluruh wilayah Papua. Kerap, tingkat kematian prajurit bahkan lebih tinggi daripada kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Tentara Nasional Indonesia Mayjen TNI dr. Guntoro saat menerima dukungan insektisida antimalaria dari PT Vadel Ksatria Samudera Indonesia (KSI) Jakarta, Senin (15/5/2023) pekan ini.
Memang, menurut Mayjen Guntoro, wilayah pedalaman Provinsi Papua sebagian besar berupa hutan primer. Hutan di Provinsi Papua yang tergolong masih rimbun menjadi habitat beberapa nyamuk penular malaria Anopheles spp. Olehnya, lingkungan di mana Pos TNI didirikan harus selalu dipastikan bersih dan sehat.
"Untuk itu kami menyampaikan terima kasih atas dukungan insektisida fogging dari PT Vadel Ksatria Samudera Indonesia yang diserahkan ke Mabes TNI. Ini sudah tentu akan sangat bermanfaat bagi prajurit yang bertugas di wilayah-wilayah endemik malaria di Papua," sambut Mayjen dr. Guntoro.
Adapun insektisida fogging itu, menurut Gunadi Karjono, Direktur PT Vadel KSI Hail283KK 50 EC yang berbahan aktif Lambda Sihalotrin 50 gram per liter. PT Vadel KSI menyerahkan 1.000 liter insektisida cair dengan nilai lebih dari Rp389 juta.
"Ini sudah beberapa kali kami ujicobakan termasuk mendukung prajurit TNI pada penugasan di tahun-tahun sebelumnya sejak 2013 dan terbukti efektif menekan tingkat kesakitan dan kematian personel akibat malaria," ungkap pengusaha kelahiran Semarang, 10 Juni 1972 ini.
Sebelumnya, imbuh Gunadi, mereka juga telah menyerahkan dukungan multivitamin dan obat-obatan lain pada Batalyon Infanteri 527/Baladibya Yudha, Lumajang. Bantuan itu diserahkan langsung pada Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf dan kemudian diteruskan kepada Yonif berjuluk Laba-Laba Hitam di Surabaya bertepatan dengan pelepasan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Surabaya pada April lalu.
Sementara itu pada Mei 2023, selain dukungan ke Mabes TNI, secara langsung mereka juga telah menyerahkan dukungan serupa untuk Batalyon Infanteri Para Raider 330/Tri Dharma di Cicalengka yang akan berangkat ke Papua. Penyerahan itu bertepatan dengan upacara pelepasan yang dilakukan Menhan Letjen TNI Purn Prabowo Subianto. Mereka juga sudah menyerahkan bantuan tablet pemurni air kepada Batalyon Infanteri Raider 712/Wiratama di wilayah Kodam 13/Merdeka, Manado, Sulawesi Utara.
Selain itu, Gunadi dan tim kerjanya telah mengujicobakan seragam loreng antinyamuk sejak 2013, dan kini terus mereka kembangkan. Sehingga akan melindungi personel dari serangan nyamuk malaria saat mereka berada di lapangan. Pada 2013 mereka mendukung seragam loreng antinyamuk pada Batalyon 321/Galuh Taruna di bawah Brigade Infanteri Raider 13/Galuh Rahayu yang saat itu dipimpin Kolonel Farid Makruf - kini Pangdam V/Brawijaya.
Kapuskes TNI Mayjen TNI dr. Guntoro berharap kepedulian semacam ini dapat ditiru oleh para pengusaha lainnya di Indonesia. *