Terlepas apa yang terjadi di balik perang tiket setiap laga tersebut, yang menarik adalah antusiasme publik negeri ini terhadap perang tiket. Mengapa antusiasme publik Indonesia begitu tinggi terhadap perang tiket di industri musik dan sepak bola? Apakah ini sekadar kelatahan atau menunjukkan indikator ekonomi kita?
Saya lebih suka melihat fenomena ini dari perspektif yang positif. Bisa jadi, perang tiket yang sukses untuk industri hiburan di Indonesia itu merupakan indikator meningkatnya buying power masyarakat. Tiket dengan harga yang tidak murah pun mereka mau berebut. Dan, ini tentu menjanjikan untuk industri hiburan di negeri ini.
Beberapa tahun lalu industri itu masih dikuasai negara tetangga. Setiap ada grup band yang mengadakan tur ke Asia, venue yang dipilih bukan Indonesia. Singapura atau Kuala Lumpur lebih banyak menjadi pilihan. Padahal, penonton terbesarnya lebih banyak dari Indonesia.
Dengan berkembangnya ekosistem industri hiburan di Indonesia, tidak harus banyak devisa yang lari ke luar negeri. Juga, akan menambah uang beredar di dalam negeri. Menurut perhitungan, uang beredar di sekitar laga timnas Garuda vs Argentina itu bisa mencapai Rp 950 miliar. Jumlah yang cukup berarti.
Tentu saja, geliat industri hiburan akan membikin negara tetangga seperti Singapura gerah. Sebab, mereka sudah lama berinvestasi untuk infrastruktur industri hiburan. Makin banyak event digelar di Indonesia, investasi itu akan menjadi sia-sia. Setidaknya mengurangi jumlah orang Indonesia yang membuang uang di negerinya.
Hadirnya juara dunia Argentina tak hanya memberikan semangat bagi penggawa timnas. Tapi, juga menambah keyakinan diri bahwa kita bisa menggelar event industri hiburan yang berkelas. Apalagi, dalam satu dekade terakhir, pemerintah terus memperbaiki infrastruktur pendukungnya. Beberapa stadion sudah masuk standar internasional.
Saya pun menyaksikan 56 ribu penonton yang memenuhi GBK meneriakkan dukungan ke timnas Garuda tanpa henti. Bahkan, mereka tak beranjak meski wasit telah meniup peluit panjang tanda pertandingan telah usai. Meski timnas kalah 0-2, para suporter tetap bangga dengan perkembangan sepak bola Indonesia.
Eh… Ini bukan sekadar pertandingan bola. Ini bisa menjadi tonggak bangkitnya industri pertunjukan di Indonesia. Industri hiburan dan olahraga. Masak terus kalah dengan Singapura? Kali ini saya tetap merasa bangga meski timnas Indonesia kalah oleh Argentina. (*)