Mencapai Generasi Indonesia Emas 2045 Lewat Kampung KB Bentukan BKKBN

Minggu 25-06-2023,16:01 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

Menjadi karakteristik dari kampung KB ini adalah dari setiap RW nya memiliki kekuatan masing-masing. Jika di RW 01 lebih kental dengan usaha kolang kaling, maka di RW 02 lebih cenderung pada kuliner olahan cabe rawit.

Hal inipun lantas menjadikan penamaan kampung tematik di RW 02, yaitu Kambera (Kampung Cabe Rawit). Begitu pula di RW 3 dengan ciri khas dari jahe merahnya, dan RW 4 dengan produksi jambu kristal sebagai produk andalannya.

Berbicara dalam kaitannya penurunan stunting dan pengendalian penduduk, Eka mengatakan Kampung KB Kokolaka termasuk aktif dalam mengawal hal tersebut. Seperti penyelenggaraan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), dan selain pemberian tambahan makanan, orang tua dari baduta stunting juga diberikan edukasi tentang makanan gizi seimbang.

Dalam hal pembinaan tumbuh kembang anak, remaja, dan lansia, maupun dalam hal perekonomian masyarakat, terdapat 5 kelompok kegiatan yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), dan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Persentase partisipasi pada kelompok kegiatan yang tertinggi adalah pada BKB sebesar 84,2% atau sejumlah 128 keluarga dari 152 keluarga yang memiliki balita.

Kegiatan Posyandu setiap bulan sekali, yang tersebar di masing-masing RW. Untuk Posyandu RW 01 terletak di Rumah Pintar di samping Lapangan Desa Jatirejo, Posyandu RW 02 dan 04 masih menumpang di rumah penduduk, dan Posyandu RW 03 menempati Pos Kamling Dukuh Ngablak yang berada di depan Gerbang Bumi Perkemahan Harda Walika.

Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada di Kampung KB Kokolala perdasarkan laporan Bulan Februari 2023, Peserta KB Aktif di Kelurahan Jatirejo tercatat sebanyak 340 PUS yang terdiri dari, 55 IUD, 20 MOW, 26 Implant, 207 Suntik, 29 Pil dan 3 Kondom. Angka ini menunjukan bahwa Peserta KB Aktif di Jatirejo berada pada persentase 74,89 persen dari 454 PUS. Dengan mayoritas pasangan usia subur berumur 30-49 tahun yang berjumlah 296 pasangan, setara 73 persen dari total keseluruhan.

BACA JUGA:Polisi Ungkap Identitas dan Penyebab Kematian Jenazah Pria di Tol Sumo

BACA JUGA:Cheers Trail Run 2023 di Kaliandra Eco Resort Dibanjiri 2 Ribu Peserta

Dalam hal Akses Air Bersih dan Sanitasi juga diperhatikan betul. Terdapat selokan jenis terbuka dan tertutup di sisi jalan Kampung KB Kokolaka dengan kondisi yang bersih, air dapat mengalir dengan lancar, walaupun terdapat beberapa titik penyumbatan alami akibat dedaunan dan tanah yang menimbun. Kampung ini juga memiliki sumber pasokan air yang berasal dari Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Dan seluruh Masyarakat di Kampung KB Kokolaka mendapatkan akses air bersih dari Pamsimas yang dikelola kelurahan dan tampungannya terdapat di setiap RW.

Kampung KB di Jawa Tengah tentu tidak berfokus di 1 kampung saja, masih ada kampung KB lainya yang juga memiliki program-program progresif. Seperti Kampung KB Abadi Tegaldowo di Kabupaten Rembang, Kampung KB Semarak Karya di Kota Tegal, Kampung KB Kencanasari di Kabupaten Purworejo, juga kampung KB lainya di 35 kabupaten/kota se Jawa Tengah.

Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) menjadi sorotan di Jawa Tengah, dengan upaya yang terus diawasi dan dikelola oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). BKKBN memastikan bahwa Kampung KB memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kampung-kampung biasa.

Kampung KB bukan hanya sekadar tempat tinggal bagi sekelompok orang, melainkan juga memberikan nilai tambah kepada warganya melalui beragam kegiatan produktif di dalamnya. Hal ini berdampak positif bagi kesehatan, kesejahteraan, dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Keberadaan Kampung KB diharapkan dapat memberikan manfaat bagi generasi Indonesia Emas 2045.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan bahwa Kampung KB memiliki peran penting dalam pengurangan angka kemiskinan jika program-program terkait kependudukan dijalankan di seluruh daerah. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memperkuat gerakan Kampung KB.

Dengan visi terwujudnya keluarga-keluarga yang sejahtera dan berkualitas, Kampung KB seperti Kampung KB Kokolaka di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, menerjemahkan visi tersebut melalui program-program yang progresif dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Kampung KB Kokolaka memiliki program-program unggulan, seperti Urban Farming yang membuktikan bahwa pertanian dapat dilakukan di daerah perkotaan. Di sini, cabai rawit menjadi tanaman andalan yang ditanam. Selain itu, terdapat pula Taman Tanaman Obat Keluarga (Toga).

Program koperasi juga menjadi salah satu fokus Kampung KB Kokolaka. Koperasi Guyub Rukun Sejahtera dan Koperasi SBMI Jatirejo menjadi bentuk nyata dari program ini. Selain itu, terdapat juga program UMKM yang mendukung perekonomian masyarakat dengan adanya 154 UMKM di kampung ini.

Kategori :