HARIAN DISWAY - Presiden Rusia Vladimir Putin, dikabarkan memerintahkan intelijen untuk membunuh bos Wagner, Yevgeny Prigozhin. Klaim itu muncul dari pernyataan Mayor Jenderal Kyrylo Budanov, kepala intelijen pertahanan Ukraina, dalam sebuah wawancara dengan The War Zone, yang merupakan bagian dari outlet berita otomotif The Drive.
Budanov mengungkapkan bahwa Kyiv telah mengetahui rencana pemberontakan yang dilakukan oleh Prigozhin cejak lama. Ia menyatakan bahwa kelompok tentara bayaran itu tidak akan lagi menjadi ancaman dalam serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Putin.
"Dalam wawancara tersebut, Budanov menyebut bahwa FSB (Layanan Keamanan Federal Rusia) diberikan tugas untuk membunuh Prigozhin," katanya ketika ditanya apakah Putin akan membunuh Prigozhin.
BACA JUGA:Vladimir Putin Kecam Pembakaran Al Quran di Rusia: Di Negara Kami, ini Adalah Kejahatan
BACA JUGA:Vladimir Putin Bombardir Kota-Kota Besar Ukraina, Suasana Makin Mencekam
Budanov juga menyatakan, "Apakah mereka akan berhasil melakukannya? Kita akan melihat seiring berjalannya waktu." Dia menjelaskan bahwa upaya pembunuhan kemungkinan tidak akan dilakukan dengan cepat, karena mereka membutuhkan waktu untuk melakukan pendekatan yang tepat dan mencapai tahap di mana mereka siap untuk melancarkan operasi besar.
Ramzan Kadyrov selaku pimpinan Chechnya mengatkan bahwa pasukannya akan turun tangan dalam meredam pembelotan Wagner. -Tangkapan layar twitter@nazier_paulsen -
Dalam sebuah laporan Newsweek, Zev Faintuch, seorang analis intelijen senior di perusahaan keamanan Global Guardian, menyatakan bahwa Prigozhin masih memiliki kegunaan bagi Putin. Namun, kesepakatan untuk membatalkan pemberontakan yang dilakukan oleh kepala tentara bayaran itu bersifat sementara.
Faintuch menjelaskan bahwa Putin sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengeliminasinya. Prigozhin kemungkinan dianggap sebagai ancaman dari kaum ultranasionalis dan pemberontak yang memperluas kritik terhadap pemerintah, sehingga perlu dijadikan contoh. (*)