Rihana-Rihani, The Grifter from Tangsel

Rabu 05-07-2023,23:36 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Itu ia alami saat bertransaksi dengan si kembar sejak pertengahan 2021. Nilai transaksi pun terus naik seiring meningkatnya kepercayaan. Jumlah pembeli juga terus bertambah. Sampai 70-an pedagang.

Vicky: ”Mulai November 2021 mereka (kembar) berubah. Jadi molor. Pesanan kami mulai November 2021 sampai Maret 2022 dengan total keseluruhan senilai Rp 5,8 M tidak kunjung dikirimkan sampai sekarang.”

Jadi, kasus ini sudah setahun lebih. Para pembeli lain sama, ditipu. Nilai transaksi ratusan juta rupiah sampai Rp 7 miliar. Macet semua. 

Para korban melapor ke berbagai kantor polisi. Awalnya ditangani Polres Jakarta Selatan. Akhirnya ditarik ke Polda Metro Jaya.

Begitu ulet pelarian kembar, tim pemburu penasaran banget, bertanya kepada si kembar.

”Jadi, selama ini kalian ngumpet di kamar ini? Tidak ke mana-mana?”

”Enggak. Saya tiap saat turun beli makan di kantin bawah. Belanja-belanja biasa.”

Tim pemburu tampak heran. Sudah lebih dari setahun wajah si kembar beredar di medsos sebagai penipu. Dihujat para korban di medsos. Ada warganet yang mengunggah, Rihana-Rihani ngumpet di Surabaya. ”Warga Surabaya harap hati-hati,” tulis warganet.

Namun, tim pemburu tidak bertanya lanjut. Mereka menggiring kembar keluar dari kamar, menuju tahanan Polda Metro Jaya.

”Kantin bawah” yang dimaksud si kembar itu ada di lantai dasar. Di basement apartemen tersebut banyak penjual makanan. Juga, ada minmarket. 

Mungkin, karena kembar berjilbab rapi, trendi. Juga, selalu bermasker. Sehingga yang tampak cuma bagian mata. Dari arah samping dan belakang, mereka tak beda dengan gadis-gadis lain di kerumunan kantin. Mereka bisa ngumpet di kerumunan.

Si kembar tidak bodoh. Berdasar penyelidikan para korban, dulu keduanya tinggal di Perumahan Greenwood Townhouse 2, Ciputat, Tangsel. Mereka lulus SMPN 48 Jakarta, lalu lulus SMAN 29 Jakarta.

Mereka selalu bersama. Kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lokasinya di Tangsel juga. Lulus jurusan manajemen pemasaran 2012. Lantas, Rihani bekerja di Kementerian Perdagangan.

Dikonfirmasi, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto, kepada pers, membenarkan bahwa Rihani mantan pegawai honorer di Kemendag untuk biro hukum. ”Dia mengundurkan diri per 1 Juli 2022 atas kemauan sendiri,” ujarnya.

Saya ingat film serial di Netflix, judulnya Inventing Anna (2022). Berbasis kisah nyata, hidup gadis bernama Anna Sorokin. Penipu bergaya di New York, AS. Persis seperti gaya hidup Rihana-Rihani. Bedanya, Anna tunggal, ini kembar.

Anna Sorokin lahir di Moskow, Rusia,  23 Januari 1991 (kini hidup di AS). Ayahnya, Vadim, sopir truk di Moskow. Ibunyi punya minimarket di sana. Pada 2007 Anna usia 16 tahun, ikut pindah bersama keluarga ke Rhine-Westphalia Utara, Jerman. Vadim jadi eksekutif perusahaan angkutan di sana, yang bangkrut 2013.

Kategori :