LUMAJANG, HARIAN DISWAY - Ada lima jembatan yang rusak akibat diterjang lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat, 7 Juli 2023 lalu. Yang dua baru diketahui esok harinya. Yakni Jembatan Limpas penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter serta Jembatan Kalibiru penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.
Empat jembatan itu lokasinya masuk wilayah Kabupaten Lumajang. Yang terparah Jembatan Kaliregoyo di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Sebab, usia jembatan gantung senilai Rp 9 miliar itu masih belum genap dua tahun.
Biaya pembangunannya menggunakan APBN. Baru tuntas 19 Agustus 2021 silam. Dan perbaikannya nanti akan diambil oleh Pemprov Jatim. "Termasuk Jembatan Kalimujur di Kloposawit akan dibenahi pemprov," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 9 Juli 2023.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq (kanan) dan Sekda Jatim Adhy Karyono di tempat pengungsian. -Pemkab Lumajang-
Sedangkan jembatan penghubung Lumajang-Malang yang ambles pun segera dibangun ulang. Pemkab Lumajang sudah berkoordinasi khusus dengan BNPB. Begitu pula untuk Jembatan Limpas dan Jembatan Kalibiru.
"Dari semua penanganan ini kami tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan, kami perlu intervensi BNPB," imbuh Thoriq. Terutama menyangkut penanganan rekonstruksi. Jelas butuh biaya yang besar.
Semua assessment dampak sudah dilakukan. Termasuk penanganan keselamatan. Bahwa tak ada korban jiwa dari peristiwa ini.
Deputi Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan menegaskan, penanganan darurat sudah dilakukan dengan baik dan benar. Artinya, yang terdampak tidak bertambah menderita.
Infrastruktur vital yang rusak pun segera ditangani. Khususnya, jembatan penghubung Lumajang-Malang yang terputus material lahar dingin akan segera dibangun secara permanen dalam waktu dekat. "Jembatan bailey tidak jadi, segera mulai dilakukan pembangunan jembatan permanen yang membutuhkan waktu sekitar empat bulan," tandasnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa Pemprov akan menangani dua jembatan saja. Jembatan Kaliregoyo dan Jembatan Kloposawit menjadi prioritas. Dan sangat mendesak untuk koneksitas penduduk.
"Harus segera dibangun, tidak perlu menunggu masa tanggap darurat selesai," katanya. Apalagi saat ini warga dan relawan tetap melewati jembatan ini untuk kirim bantuan.
BACA JUGA:Pasca Banjir dan Longsor, Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat
BACA JUGA:Belum Dua Tahun, Jembatan Kaliregoyo Lenyap Diterjang Lahar Dingin
Selain itu, Khofifah meminta ada sinkronisasi dan tanggung jawab. Yakni terkait penyiapan anggaran dalam proses penanganan bencana. Selebihnya, beberapa titik jalan maupun jembatan-jembatan kecil dari BNPB akan dikerjakan pemkab.
Pengerjaan Jembatan Kloposawit pun ditarget tuntas dalam waktu dekat. Rencananya menggunakan jembatan bailey atau jembatan bongkar pasang rangka baja. "Kalau lancar, dua bulan selesai karena jembatan bailey-nya selesai," katanyi.