Berminggu-minggu meninggalkan tanah air membuat jemaah haji Indonesia rindu dengan masakan rumah. Di Makkah, ada restoran Malaysia yang rasanya sesuai dengan lidah Indonesia. Berikut laporan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi langsung dari Makkah.
---MAKANAN katering di hotel sudah mencukupi untuk jemaah haji. Menunya bervariasi dan juga mendapatkan porsi makan tiga kali sehari. Namun demikian mungkin jemaah ingin mencoba makanan yang disajikan di beberapa food court yang ada di mal.
Jemaah haji bisa mencoba ke food court yang ada di Al Safwa Tower. Lokasinya ada di pelataran Masjidilharam di sebelah Tower Zam-zam. Ada jalan masuk menuju Safwa Tower di sebelah Tower Zam-zam.
Jemaah bisa masuk ke dalam mal kemudian naik ke lantai 2 dengan eskalator. Ada papan petunjuk bertulisan Restaurant dengan tanda panah ke atas. Lantai lainnya lebih banyak untuk toko baju gamis, jilbab, pernik-pernik suvenir, dan juga makanan seperti kurma, cokelat, dan lainnya.
Petugas Malaysia Restaurant melayani para pembeli yang sebagian besar adalah jemaah haji asal Indonesia.-Pamuji Setyawan-Dewangga-
Banyak pilihan makanan di food court lantai 2 tersebut. Ada makanan khas Turki, India, Arab, dan juga Asia. Macam-macam jajanan dan minuman juga banyak tersedia seperti pizza, donat, kentang, kemudian aneka juice, dan juga ice cream.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (27): Masjid Jin yang Bikin Penasaran
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (20): Di Malaysia Mendaftar Haji Usia 10 Tahun, Berangkat Usia 60 Tahun
Setelah berkeliling, saya dan istri tertuju ke rumah makan Malaysia. Sebelumnya teman dari Ngawi, Dwi Indarto ,yang juga direktur PDAM Ngawi, pernah bercerita membeli sarapan lontong sayur di Safwa Tower ketika berhaji tahun 2019. Saya penasaran dan mencoba mendatangi rumah makan tersebut.
Neon sign di atas rumah makan tertulis Malaysia Restaurant. Ramai jemaah mengantre untuk membeli makanan. Beberapa makanan sepertinya yang menjadi favorit adalah menu Lontong dan menu Chicken Soto alias Soto Ayam. Ada juga mie goreng dan nasi goreng. Jajanan pencuci mulut juga disediakan. Jajan pasar istilahnya kalau di Indonesia.
Lontong sayur dan mie telor buatan Restaurant Malaysia di Makkah. -Pamuji Setyawan-Dewangga-
Kami memesan menu lontong seharga 20 riyal dan juga mie goreng seharga 15 riyal. Menu lontong yang membuat penasaran segera dibuka. Irisan lontong yang cukup banyak dan separo irisan telur ayam terlihat di atas kuah. Kuahnya ternyata sayur lodeh berwarna kuning mirip dengan lontong laksa. Isinya kubis, wortel, buncis, kacang panjang, dan soon. Tambahan sambal dan bumbu berwarna merah langsung membuat warna kuah menjadi menjadi kuning oranye kemerahan dengan aroma yang sedap.
Tak sabar segera menyeruput kuah yang menggoda. Dan ternyata rasanya familiar dengan lidah orang Indonesia. Pantas saja meskipun namanya Malaysia Restaurant, pembelinya malah banyak orang Indonesia. (Bersambung)