Jadilah Detektif di Pembunuhan Desy

Rabu 12-07-2023,20:02 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Maryono akhirnya menebus biaya rumah sakit bersalin itu. Dan, sejak itu pula biaya hidup Sulastri dan Desy sehari-hari ditanggung Maryono yang petani.

Suprapto baru muncul, mendatangi rumah anak istri, ketika Desy kelas VI SD. Maryono menggambarkan, waktu itu Desy ogah didekati Suprapto meski sudah diberi tahu bahwa itulah ayahnyi yang selama ini tinggal di Blitar.

Beberapa tahun kemudian, Suprapto mengontrak rumah di Kediri, tak jauh dari rumah Maryono yang juga tempat tinggal Sulastri dan Desy. Suprapto bekerja sebagai petugas pengantar telur ayam di perusahaan peternakan ayam di sana.

Maryono: ”Totok dan anak saya tidak cerai, tapi juga tidak kumpul. Kadang ia mendatangi rumah ini menjenguk anak-istri sebentar, lalu pergi lagi.”

Desy akhirnya lulus SMK. Lalu, bekerja di toko fotokopi di Kediri. Pemilik toko meminjami Desy motor Honda Beat karena jarak rumah-tempat kerja cukup jauh.

Sejak itu, kata Maryono, Suprapto malah sering minta uang ke Desy. Padahal, Desy sejak bekerja jadi tulang punggung ekonomi keluarga. Selain minta uang ke Desy, Suprapto memarahi Desy yang pacaran dengan pemuda desa setempat (identitas masih dirahasiakan).

Maryono: ”Saya sempat engkel-engkelan (debat) dengan Totok. Saya bilang, kalau kamu nggak ikut ragati (membiayai hidup keluarga), enggak usah banyak cincong. Ia diam saja.”

Kronologi peristiwa. Selasa sore, 4 Juli, Desy di rumah didatangi pacar. Mereka tidak ngobrol di dalam rumah karena kebetulan Suprapto ada di rumah tersebut. Sulastri juga ada. Ada pula Maryono.

Desy-pacar ngobrol di sekitar rumah. Beberapa lama kemudian, Suprapto tahu dan mengusir pacar Desy yang langsung pulang.

Rabu siang, 5 Juli, Desy pulang untuk makan siang. Itu biasa dia lakukan. Setelah makan siang, dia biasanya balik ke tempat kerja. Pulangnya sekitar pukul 19.00 WIB.

Rabu siang itu Desy ketemu Sulastri. Ngobrol seperti biasa. Itulah pertemuan terakhir ibu-anak tersebut. 

Sorenya, setelah Desy kembali ke tempat kerja, Suprapto muncul ke rumah itu. Mengajak Sulastri ke rumah ortu Suprapto di Blitar karena ada kerabat Suprapto di Blitar yang meninggal. 

Suprapto-Sulastri berangkat ke Blitar menjelang sore. Jarak Kediri-Blitar sekitar 45 kilometer, waktu tempuh dengan naik kendaraan umum sekitar 1,5 jam.

Rabu malam Suprapto sudah balik berada di rumah Maryono. Tanpa Sulastri yang masih berada di Blitar. Suprapto ketemu Maryono yang selalu di rumah.

Malam itulah detik-detik kritis. Di sekitar waktu pembunuhan Desy. Belum diungkap polisi secara detail. Tapi, ada kejadian begini:

Bahrodin kepada wartawan mengatakan: ”Malam itu (Rabu, 5 Juli) saya ada acara pengajian kampung, bakda Isya. Sebelum berangkat ke pengajian, saya dengar di rumah sebelah (rumah ayahnya) ada jeritan, seperti jeritan Desy. Jeritan cuma sekali.”

Kategori :