Berpisah dengan Baitullah merupakan momen mengharukan. Itulah yang dirasakan jemaah kloter 44 Embarkasi Surabaya yang meninggalkan Makkah untuk menuju Madinah. Berikut laporan Pamuji Setyawan dari Biro Haji dan Umrah Dewangga cabang Ngawi langsung dari Makkah
---JADWAL jemaah haji kloter 44 embarkasi Surabaya untuk bergeser ke Madinah telah keluar. Rabu, 12 Juli 2023 pukul 14.00. Pada saat itulah seluruh jemaah kloter 44 diangkut menggunakan bus menuju Madinah. Total ada 10 buah bus yang mengangkut 400 jemaah.
Sebelum jemaah haji berangkat ke Madinah masih ada satu penutup ibadah haji yaitu tawaf wada. Tawaf wada adalah tawaf terakhir sebagai penghormatan kepada Baitullah pada saat melaksanakan haji. Disebut juga tawaf perpisahan.
Tawaf wada dikerjakan bagi jemaah haji yang akan meninggalkan Makkah. Hukumnya wajib. Kecuali bagi perempuan yang sedang haid dan belum selesai sampai kepulangan maka dibebaskan dari kewajiban.
Pemeriksaan di pelataran Kakbah. Petugas mengarahkan jemaah yang tidak memakai pakaian ihram ke lantai 2 atau 3. -Pamuji Setyawan-Dewangga-
Jemaah mulai menyusun jadwal tawaf wada bersama dengan pembimbing ibadah dan juga rekan satu kloter lainnya. Beberapa grup jemaah yang berangkat tawaf lebih awal di hari Selasa kemarin tidak bisa tawaf di pelataran Kakbah. Mereka diarahkan menuju lantai 2 atau 3.
Ternyata aturan wajib menggunakan kain ihram untuk tawaf di pelataran Kakbah diberlakukan kembali mulai Selasa kemaren. Kepalang tanggung sudah sampai di Masjidilharam akhirnya jemaah tawaf di lantai 2 dan 3. Lebih jauh jarak yang ditempuh namun lebih longgar dan tidak berdesakan.
Saya bersama istri dan dokter Indah Pitarti melaksanakan tawaf wada pada Rabu pagi. Sebelum siangnya berangkat ke Madinah.
Jemaah haji kloter 44 embarkasi Surabaya naik ke bus untuk menuju Madinah.-Pamuji Setyawan-Dewangga-
Berbeda dengan tawaf umrah ataupun tawaf sunnah, tawaf wada ini memiliki konsekuensi. Setelah tawaf wada, jemaah haji tidak boleh lagi melaksanakan salat atau ibadah lainnya di Masjidilharam. Tawaf wada atau tawaf perpisahan adalah ibadah terakhir di Masjidilharam.
Setelah selesai tawaf, jemaah bergegas kembali ke hotel kemudian bertolak meninggalkan Makkah. Baik itu ke Madinah ataupun pulang ke tanah air.
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (29): Jemaah Haji Berburu Jasa Kargo yang Cepat dan Murah
BACA JUGA:Kabar Dari Tanah Suci (21): Bisa Tawaf Tanpa Ihram
Hal tersebut membuat rasa haru menyelimuti jemaah yang melaksanakan tawaf wada. Berharap masih bisa berlama-lama beribadah di Masjidilharam. Ada rasa sesal merasa kurang maksimal mengunjungi Masjidilharam. Membayangkan kapan akan bisa kembali lagi ke Makkah.
Belum bertolak namun rindu kepada Baitullah sudah membuncah. Tak terasa air mata pun meleleh ketika mengucapkan Bismillahi Allahu Akbar di putaran ke tujuh di depan lampu hijau Hajar Aswad…(Bersambung)