Hujan Lebat dan Banjir Besar Tewaskan 33 Orang di Korea Selatan

Minggu 16-07-2023,11:59 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Doan Widhiandono

SEOUL, HARIAN DISWAY – Perjuangan tim SAR di Korea Selatan belum berhenti. Mereka masih berjibaku untuk bisa mencapai orang-orang yang terjebak di dalam terowongan yang tergenang banjir, Minggu, 16 Juli 2023. Negeri itu memang sedang dilanda hujan deras yang membawa banjir besar. Sedikitnya, 33 orang tewas. Sedangkan 10 orang lainnya hilang diterjang banjir dan tanah longsor.

 

Menurut Kementerian Dalam Negeri Korea, sebagian besar korban tertimbun longsor. Atau jatuh ke dalam waduk yang tergenang banjir.

 

Negeri Ginseng tersebut memang sedang mengalami puncak hujan monsoon di musim panas. Dalam empat hari terakhir, curah hujan begitu tinggi. Menyebabkan bendungan meluap.

 

BACA JUGA : Siswa Korea Terancam Radiasi

BACA JUGA : Perubahan Iklim Picu Peningkatan Kejadian Bencana

BACA JUGA : Rekor Suhu Panas, Warga Amerika-Eropa-Tiongkok seperti Terpanggang

 

Salah satu akibatnya ada di Provinsi Cheongju, Chungcheong Utara. Ada 10 mobil yang terjebak di dalam terowongan bawah tanah sepanjang 430 meter.

 

Terowongan itu tergenang pada Sabtu, 15 Juli 2023. Dilansir oleh kantor berita Yonhap, air masuk begitu cepat. Sehingga orang-orang tidak sempat melarikan diri.

 

Minggu, 16 Juli 2023, sudah tujuh mayat ditemukan di dalam terowongan. Penyelam masih bekerja siang-malam mencari korban lainnya.

 

"Saya tidak punya harapan. Tapi, saya tidak mau meninggalkan tempat ini,’’ kata orang tua seorang korban yang diwawancarai Yonhap. ’’Hati saya sakit, memikirkan betapa pedihnya penderitaan putra saya di dalam air yang dingin,’’ ratapnya.

 

Gambar-gambar dari televisi lokal menunjukkan derasnya air sungai yang meluap masuk ke dalam terowongan. Sedangkan para pekerja yang berperahu terus berjuang menyelamatkan orang di dalam lorong itu.

 


Tim SAR mencari korban tanah longsor di Yecheon, Korea Selatan, 16 Juli 2023.-Badan SAR Korsel via AFP-

 

Saat bencana itu terjadi, Presiden Yoon Suk-yeol sedang di luar negeri. Tetapi, ia langsung melakukan pertemuan darurat dengan stafnya untuk merespons hujan lebat dan banjir itu.

 

Sebelumnya, dia memerintahkan Perdana Menteri Han Duck-soo agar segera bertindak. Mengerahkan semua sumber daya untuk meminimalkan jumlah korban.

 

Mayoritas korban berasal dari provinsi Gyeongsang Utara. Di situ ada 17 korban tewas. Sembilan orang hilang. Penyebabnya adalah tanah longsor di kawasan pegunungan yang menelan rumah-rumah beserta isinya.

 

Hujan diperkirakan belum mandek sampai Rabu, 19 Juli 2023. Menurut Badan Meteorologi Korea, kondisi cuaca tersebut akan menghadirkan bahaya serius.

 

Memang, Korea Selatan rutin disambangi banjir selama hujan monsoon di musim panas. Tetapi, angka kematian biasanya relatif rendah.

 

Salah satu rekor korban terjadi saat hujan dan banjir tahun lalu. Lebih dari sebelas orang tewas. Termasuk tiga orang yang menghuni apartemem sempit di bawah tanah, seperti yang digambarkan oleh film Parasite yang memenangkan Oscar.

 

Saat itu, pemerintah Korsel mengatakan bahwa banjir pada 2022 adalah curah hujan terbesar sejak Seoul mencatat cuaca pada 1908. Menurut pemerintah, tragedi itu terjadi karena perubahan iklim. (Doan Widhiandono)

Kategori :