Tentara Bayaran yang Berkhianat

Kamis 20-07-2023,21:49 WIB
Reporter : Max Wangge
Editor : Max Wangge

ULTRAS Curva Nord Inter Milan terkenal kejam. Sikap mereka terhadap Romelu Lukaku, misalnya, jadi salah satu acuan. Di mata Ultras Curva Nord, Romelu Lukaku tak ubahnya ”tentara bayaran”.  Ultras Curva Nord juga menuduh penyerang Chelsea itu melakukan ”pengkhianatan” karena terus dikait-kaitkan dengan Juventus.

Lukaku diperkirakan bergabung kembali dengan Inter Milan setelah menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman di San Siro, tetapi Juve muncul sebagai favorit untuk mengontraknya. Penyerang Belgia itu dianggap telah melecehkan tim Simone Inzaghi setelah dibangkucadangkan untuk final Liga Champions musim lalu.

”Mereka yang mengkhianatimu akan melakukannya lagi. Bukan karena mereka menikmatinya, melainkan karena itu adalah sifat mereka,” kata pernyataan itu. ”Ya, karena Anda, Romelu, mengkhianati kami semua, yang membela Anda dengan pedang selama masa sulit Anda.

Baca Juga : Mentok Hanya Bisa Seri, Mampukah Eduardo Almeida Menangi Laga Persebaya vs RANS?

Kami membela Anda ketika para penggemar tim yang mencari Anda mengejek Anda. Sekarang Anda membalas kami dengan tikaman yang layak dilakukan Brutus.

Kamu mencium lencana yang lebih berharga dari nyawa kami dan sekarang seperti tentara bayaran murah yang keji. Anda menjual dirimu kepada penawar tertinggi. Sebelum menjadi juara, Anda harus menjadi seorang pria. Dan, Anda tidak,” protes Ultras Curva Nord seperti dikutip La Gazzetta dello Sport, Rabu, 19 Juli 2023.

Lukaku telah mencetak 14 gol di semua kompetisi selama masa peminjaman di Inter musim lalu. Pemain berusia 30 tahun itu tidak mampu menyamai penampilannya yang menakjubkan dari dua tahun sebelumnya yang membantu Inter meraih scudetto.

Lukaku juga mungkin menghadapi kesulitan untuk memenangkan hati penggemar Juventus jika menyelesaikan kepindahannya ke klub. Sekelompok pendukung Juventus berkumpul di luar pusat medis klub pada Senin untuk meneriakkan bahwa mereka ”tidak menginginkan” Lukaku.

Striker Belgia itu memang memiliki sejarah buruk dengan para penggemar Juve, setelah 171 dilarang karena melakukan pelecehan rasial terhadapnya pada bulan April.

Lukaku menjadi sasaran nyanyian monyet dari sebagian pendukung di belakang gawang setelah mengonversi penalti pada menit kelima waktu tambahan untuk menyelamatkan hasil imbang 1-1 dengan Inter.

Baca Juga : Klub Arab Saudi Ini Dapatkan Dua Kapten Liverpool, Termasuk Henderson

Rekaman video menunjukkan fans Juventus meneriakkan ”f**ing monkey” dan ”f** off” kepada Lukaku, yang mendapat kartu kuning kedua. Ia kemudian dikeluarkan dari lapangan karena menyuruh mereka diam selama selebrasinya. Wasit memutuskan bahwa gesturnya provokatif, lalu memberinya kartu kuning kedua sehingga ia harus meninggalkan lapangan.

Inter mengajukan banding atas larangan Lukaku yang awalnya ditegakkan oleh Pengadilan Banding Olahraga Italia. Namun, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina secara pribadi turun tangan dan membatalkan larangan tersebut.

Setelah keputusan untuk membatalkan larangannya, Lukaku berkata, ”Saya percaya bahwa berkat intervensinya, keadilan telah tercapai dan ini mengirimkan pesan yang bagus ke seluruh dunia olahraga dan sekitarnya. Ini telah menunjukkan bahwa ada keinginan untuk melawan rasisme,” tutur Lukaku kala itu seperti dikutip The Daily Telegraph.

Kategori :