PASURUAN, HARIAN DISWAY - DPRD Kota Pasuruan menilai Pemkot kurang bijaksana mengelola anggaran belanjanya. Kritikan itu disampaikan beberapa anggota DPRD yang mendapati porsi anggaran event terlalu besar.
Tengok saja anggaran Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Pasuruan. paket belanja untuk kebutuhan event-event mencapai angka Rp 29 miliar. Wakil ketua DPRD Kota Pasuruan Farid Misbah menilai, kebutuhan pembangunan Kota Pasuruan masih panjang. Namun, Pemkot mendulukan belanja yang tidak urgent.
"Saya beban moral kalau diundang menghadiri event-event-nya Pemkot. Seolah-olah menunjukkan legislatif dan eksekutif ini akur. Tapi, kemudian di luar sana rakyat menjadi penonton para pejabat senang-senang menyanyi dan makan enak-enak," kata Farid pada Harian Disway, Sabtu 22 Juli 2023.
BACA JUGA:Fatma Saifullah Yusuf Gandeng Bidan,Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi
BACA JUGA:Peringatan Adhyaksa di Pasuruan: Sosialisasi Rokok Ilegal Lewat Wayang Kulit
Kritikan keras politisi Partai Hanura itu didasarkan anggaran belanja untuk kebutuhan event yang dinilai muspro. "Sedikit-sedikit atas nama untuk pariwisata. Hasilnya mana?" lanjut Farid.
Kritik senada juga diungkapkan Helmi. Anggota DPRD asal Fraksi PAN itu menilai anggaran belanja event pemkot seharusnya bisa untuk kebutuhan pembangunan lainnya. "Mestinya ada rasa sungkan ke masyarakat. Dilihatnya pejabat-pejabat itu kok enak sekali bisa nyanyi-nyanyi terus sedangkan masyarakat masih susah dengan kondisi pasca pandemi," kata Helmi.
Sebagian masyarakat mengamini kritikan para anggota dewan itu. Lut salah satu warga wilayah utara Kota Pasuruan mempertanyakan kelanjutan pembangunan tempat pelelangan ikan (TPI) yang dibutuhkan para nelayan itu. "Ya benar. Dari pada balik-balik nutup jalan untuk acara-acara. Ya mbok, TPI itu dibangun supaya nelayan senang," pintanya. (*)