SURABAYA, HARIAN DISWAY - Durian dari Jawa Timur mungkin tak lama lagi bisa naik kelas. Sebab, Pemerintah Thailand melirik komoditas durian dari Jawa Timur. Mereka menawarkan kerjasama budidaya durian.
Kabar itu datang ketika delegasi Thailand yang dipimpin Gubernur Provinsi Narathiwat, Sanan Phongaksorn melakukan kunjungan ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Minggu, 23 Juli 2023.
Rombongan disambut oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto. Ikut menemani pula Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang SDM dan Ketenagakerjaan Kadin Jatim Nurul Indah Susanti.
Ada juga Prof. Tomy Kayhatu (WKU Perdagangan Internasional), Agus Muslim (WKU Koperasi), Aulia Abdillah (WKU Peternakan dan Perikanan), dan Fitra Djaja (WKU Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga).
Dalam kunjungan itu, Sanan Phongaksorn menarwarkan kerjasama pengembangan komoditas durian.
Phongaksorn mengatakan, durian ini tidak hanya disenangi di Thailand tetapi juga Indonesia dan negara lain. Bahkan kebutuhan di Provinsi Narathiwat sangat besar karena dioleh menjadi produk turunan.
"Sehingga Narathiwat harus mendatangkan durian dari Thailand bagian Utara untuk bahan baku olahan durian yang akan diekspor," ungkapnya.
BACA JUGA:Bahan Baku di Lampung Melimpah, Kadin Jatim Jajaki Kerjasama Wood Pellet
Oleh karena itu, Phongaksorn berharap pengusaha Jawa Timur bisa belajar budidaya durian yang baik. Mulai dari pemilihan benih, cara budidaya hingga pengolahan pasca panen.
"Harus diteliti bagaimana durian itu bisa berbuah dalam jangka waktu satu tahun. Bagaimana rasanya dan buahnya. Itu harus belajar. Harapan kami, jika ada perusahaan yang sudah berhasil mengembangkan budidaya durian, ini bisa ekspor, termasuk ke Thailand,” kata Phongaksorn.
Menanggapi tawaran tersebut, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengaku senang. Apalagi saat ini Jatim memang tengah berupaya meningkatkan sektor ekonomi dan pendidikan atau peningkatan SDM.
"Kalau pendidikan di sana memiliki keunggulan sektor pertanian, khususnya hortikultura seperti durian. Secara kualitas bagus. Pengolahan pasca panen juga lengkap dan bagus. Sehingga kita perlu belajar bagaimana budidayanya dan pengolahan pasca panen," ungkap Adik.
Sementara di Indonesia, walaupun produksi berbagai komoditas pertanian secara kuantitas menang, tetapi secara kualitas banyak yang kalah.
“Kami ini produsen durian terbesar, tetapi masih untuk konsumsi dalam negeri saja, belum ekspor. Kualitasnya masih harus ditingkatkan," kata Adik.