Manusia
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Airlangga Prof Muhammad Nasih menyatakan, tiga guru besar yang dikukuhkan pada Kamis, 27 Juli 2023, adalah orang-orang terbaik di bidang keilmuannya. Meski kehadiran dan perkembangan teknologi dikhawatirkan dapat mengganti tenaga manual manusia, termasuk keberadaan guru besar sekalipun, semuanya kembali pada kehadiran dan peran manusianya.
Teknologi sebagai sebuah alat atau sarana memang menawarkan kemudahan dan kemajuan besar. Meski demikian, untuk memastikan manfaat dan fungsi teknologi agar tidak salah arah, yang penting harus dikembalikan lagi kepada keberadaan manusianya. Manusia unggul pada kepemilikan pemikiran dan kemampuan mengolah otak serta ilmu yang tidak dimiliki teknologi.
Dalam pidato para guru besar baru tersebut, semua isu yang disampaikan memiliki unsur kebaruan yang kuat. Materi pidato yang disampaikan tiga guru besar adalah membongkar hal-hal yang selama ini masyarakat awam belum tentu memahaminya. Seorang guru besar yang mumpuni tidak terjebak rutinitas dan senantiasa berusaha membongkar hal-hal yang tidak terduga sebelumnya.
Masalahnya adalah bagaimana memastikan agar di tahun-tahun mendatang, eksistensi dan keberadaan manusia tidak digerus perubahan dan perkembangan teknologi. Ibarat pedang bermata dua, teknologi senantiasa menampilkan dua wajah: menjadi alat yang mampu melukai dan membunuh manusia atau menjadi pisau yang bermanfaat untuk menopang kehidupan sehari-hari manusia. Ke mana teknologi akan berkembang, tentu dikembalikan pada peran dan kehadiran manusia itu sendiri. (*)
Dian Agustia Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Bagong Suyanto Dekan FISIP Universitas Airlangga