HARIAN DISWAY - Juventus diusir UEFA di ajang Conference League musim ini. Klub berjuluk Si Nyonya Tua itu divonis melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) pada 2012 dan 2019.
Tim raksasa Italia itu juga dikenai denda sekitar 17,4 juta dolar karena pelanggaran tersebut.
Di sisi lain, Chelsea juga turut di investigasi oleh FFP. Itu setelah mereka terbukti melanggar aturan keuangan. Chelsea di denda sekitar 8 juta poundsterling.
Dakwaan untuk klub asal London itu adalah 'informasi keuangan yang tidak jelas'. Mereka juga disebut menghabiskan banyak pengeluaran di musim 2012 hingga 2019.
Chelsea mengakui hal tersebut. Mereka hanya dikenai denda, tapi tetap tampil bersama UEFA. Denda Chelsea ini cukup ringan karena mereka masih bermain dengan UEFA. Tidak ada sanksi dari UEFA sendiri.
BACA JUGA:Chelsea Ogah Tukar Lukaku dengan Striker Juventus Dusan Vlahovic
Permasalahan Finansial Juventus
Pelanggaran yang dilakukan Juventus terjadi karena "penggelembungan biaya transfer" untuk menambah keuntungan klub. Dari hal itu, membuat mereka dapat menyeimbangkan pembukuan keuangan Juventus.
FIGC selaku induk federasi sepak bola Italia menganggap hal itu sebagai pelanggaran finansial.
Sebelum adanya masalah penggelembungan biaya transfer, Juve sebenarnya sudah disanksi 15 poin oleh FIGC. Kasus tersebut karena penyimpangan keuangan yang dilakukan mereka pada bulan Januari 2023.
Tetapi, vonis itu dibatalkan oleh FIGC. Sebab CONI atau Komite Olimpiade Nasional Italia menyuruh mereka menunggu banding berikutnya hingga musim berakhir.
BACA JUGA:Bursa Transfer Liga 1: Anak Mantan Kiper Chelsea Gabung dengan Arema FC
Pada 4 Juni 2023, Juventus secara resmi dinyatakan bersalah dan membuat mereka kehilangan 10 poin. Dalam rangkuman kasus tersebut, membuat Si Nyonya Tua sudah mengantongi 3 permasalahan finansial. Yang mana konsekuensi dari Juve memang sudah seharusnya lebih berat dibanding Chelsea.
Reaksi Presiden Juventus
Gianluca Ferrerro sebagai presiden klub menyesali akan keputusan UEFA, yang telah memberikan sanksi kepada klubnya. Ia juga memutuskan untuk tidak mengajukan banding seperti pada kasus pengurangan poin sebelumnya.