PERIBAHASA atau cheng yu yang dipilih oleh William Suseno ini memang punya makna yang begitu luas. Bisa merasuk ke berbagai sendi kehidupan. Pepatah pilihannya itu bunyinya "德重恩弘" (dé zhòng ēn hóng). Artinya kira-kira: Jika bermoral luhur nan mulia, maka luaslah rahmat karunianya.
Kiprah William Suseno (薛來桂) sebagai Cultural Advisory Patron Peranakan Tionghoa Warga Indonesia (Pertiwi), pas dengan peribahasa tersebut. Pertiwi memang beranggota warga Tionghoa dengan beragam aktivitas. Mulai di bidang kebudayaan hingga aksi sosial.
Mereka ingin menunjukkan bahwa warga Tionghoa adalah bagian tak terpisahkan dari Nusantara. Di manapun mereka berada, mereka tetap bangsa Indonesia. Termasuk di Perth, Australia, tempat William bergiat.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko: Quan Xin Quan Yi
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Menteri Luar Negeri 2001-2009 Hassan Wirajuda: Qian Li Zhi Xing, Shi Yu Zu Xia
Dengan landasan moral yang luhur mulia, Pertiwi menunjukkan bahwa mereka bisa menebarkan rahmat ke berbagai kalangan. Moral luhur itu pula yang membuat mereka mendapatkan keluhuran rahmat dari Yang Mahakuasa.
Prinsip itu juga tecermin lewat pepatah yang dianut William di lingkup terkecil. Terutama di keluarga yang sudah dibinanya dengan Luh Megawati (楊淑鸾). Pepatah itu adalah "家和万事兴" (jiā hé wàn shì xīng). Yang terjemahan bebasnya berarti: kalau keluarga harmonis, segala urusan akan diperlancar dan berkah.
Keharmonisan keluarga dan pembinaan diri adalah fondasi dari banyak hal yang kita lakukan setelahnya. Seperti jauh-jauh hari diwejangkan Konfusius, kita baru bisa mengurus negara dan menjadi rahmat bagi alam semesta, kalau akhlak diri dan keluarga telah terbina dengan sebaik-baiknya (修齐治平 xiū qí zhì píng). (Doan Widhiandono)