HARIAN DISWAY - Momentum lawatan Presiden Jokowi ke Tiongkok mulai 27 Juli lalu dijadikan kesempatan dua negara mempererat kerjasama.
Salah satu kerjasama yang disepakati adalah dalam bidang Perdagangan Perikanan antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan otoritas perikanan Tiongkok.
Salah satu bentuk kerjasama adalah Unit Pengolah Ikan (UPI) Indonesia yang akan memperoleh approval number General Administration of Custom of the Republic of China (GACC) melalui China Import Food Enterprise Registration (CIFER).
BACA JUGA:Indonesia Perpanjang Kerja Sama Pendidikan Bahasa Mandarin dengan Tiongkok
"Dua protokol kerjasama terkait karantina dan food safety product direncanakan akan segera ditandatangani bersamaan dengan kunjungan Presiden Oktober nanti," kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP, Pamuji Lestari di Jakarta, Sabtu, 28 Juli 2023.
Tari menjelaskan, Tiongkok menganggap Indonesia sebagai mitra kerja yang sangat bersahabat. Hal ini dibuktikan dengan tetap berjalannya kegiatan ekspor hasil perikanan dari Indonesia ke RRT pada saat pandemi Covid-19.
"Bahkan ada yg mengalami kenaikan dalam nilai, volume dan surplus neraca perdagangan setelah pandemi," sambungnya.
BACA JUGA:Presiden Kunjungi Tiongkok, Ini Delapan Dokumen yang Akan Ditandatangani
Perempuan yang akrab disapa Tari itu mengatakan, penguatan dan fasilitasi perdagangan komoditas perikanan kedua negara akan dibahas secara detail melalui kesepahaman dan finalisasi protokol ekspor/impor produk perikanan dan ikan.
“Selain itu, akan ada penyelesaian kasus - kasus teknis, terutama terkait registrasi Cifer bagi UPI dan unit usaha pembudidaya ikan (UUPI) pengekspor ke Tiongkok,” jelas Tari.
Pihak GACC, kata Tari menyatakan telah menindaklanjuti beberapa kasus teknis dan akan segera menyelesaikan beberapa hal yang masih tertunda atau pending matters.
BACA JUGA:Keramik Tiongkok Banjiri Indonesia, Pabrik Granit Terbesar Disiapkan di Subang
Selain protokol perdagangan antar negara, kerjasama juga akan ditingkatkan dalam ekspor produk perikanan Indonesia, seperti tepung ikan, teripang serta produk perikanan jenis lainnya.
Sementara saat ini, 10 komoditas ekspor utama Indonesia ke Negeri Tirai Bambu meliputi rumput laut, cumi - cumi, layur, gulama, sotong, kurisi, udang vannamae, bawal, kepiting, tenggiri.
"Tentu ini peluang mengingat RRT merupakan pasar strategis komoditas perikanan," ujar Tari.(*)