JAKARTA, HARIAN DISWAY - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko agaknya masih tak bisa move on dari Partai Demokrat. Padahal peninjauan kembali (PK) telah ditolak Mahkamah Agung (MK). Bahkan, salah satu pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan menngatakan Demokrat akan hancur.
"Kondisi saat ini Partai Demokrat akan pecah dan akan hancur pada saat posisi pemilihan presiden, haqul yaqin saya turun suara," kata Hencky seperti dikutip dari CNN.
Menurutnya, penolakan PK Moeldoko itu akan membuat perpecahan di Demokrat berlanjut.
Namun, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan siap menghadapi segala tantangan. Termasuk ancaman keretakan tersebut.
Ia tak menampik dampak dari upaya perebutan dari kubu Moeldoko itu. Jelas ada pengaruh besar terhadap keberlangsungan partai.
BACA JUGA:AHY Lega, Partai Demokrat Lolos dari Pembegalan Partai
BACA JUGA:Demokrat Ogah Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Baswedan, Dianggap Bagian dari Rezim
"Tapi, pasti ada dampak positif. Harapannya, secara internal kami makin yakin dan makin kuat songsong Pemilu 2024," katanya saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, 11 Agustus 2023.
Itu dibuktikan selama hampir dua tahun belakangan. Tepatnya sejak KSP Moeldoko ditunjuk sebagai ketua umum pada Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang menunjuk di Deli Serdang pada Maret 2021 silam.
Banyak simpatisan dan relawan Partai Demokrat tak terima. Mereka bahkan menyatakan dukungan dengan cap darah di kantor DPP Partai Demokrat.
AHY pun sadar bahwa kubu Moeldoko memang sengaja melemahkan Partai Demokrat. Merampas kedaulatan partai besutan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Tujuannya jelas, agar Partai Demokrat tak lagi eksis sesuai jati dirinya," lanjut AHY. Sebab, akan dipimpin oleh KSP Moeldoko yang bukan anggota internal partai.
Maka AHY memastikan ancaman apapun yang datang bakal disikapi secara jantan. Pertarungan berhenti atau dilanjutkan, AHY siap menghadapinya. "Kalau ancaman dan ditakuti kami sudah kebal. Kami dengar (ancaman) itu 19 kali, artinya ke 20 maupun 21 atau seterusnya tetap kami hadapi," tegasnya.
Sebelumnya, AHY sempat mengadukan ulah kubu Moeldoko itu ke Istana Negara. Yakni untuk memastikan duduk perkaranya. Tetapi, sayang, tak ada respons serius.
"Tapi, kami tak ingin terganggu. Kami fokus untuk segera konsolidasi. Everyday and every night," jelas AHY. Pihaknya pun tak mau menyimpan dendam. Permaafan akan diberikan. Tetapi, kata AHY, tragedi itu tidak akan terlupakan. (Mohamad Nur Khotib)