HARIAN DISWAY – PT Pertamina (Persero) mengantongi beberapa kerjasama bisnis dalam lawatan Presiden Jokowi di benua Afrika. Yakni di Kenya dan Tanzania.
Pada Minggu, 20 Agustus kemarin, Pertamina menandatangani kerjasama pemanfaatan energi panas bumi (Geothermal) dengan perusahaan Africa Africa Geothermal International No. 1 Limited (AGIL No. 1).
Kerjasama Pertamina Geothermal Energy dan AGIL diantaranya menghasilkan kerjasama konsesi untuk proyek energi panas bumi di Longonot, Kenya.
BACA JUGA:Kali Pertama dalam Sembilan Tahun Jokowi Kunjungi Afrika, Agenda Apa?
Kawasan tersebut memiliki potensi pengembangan sampai dengan 500 megawatt (MW) dimana 140 megawatt (MW) siap untuk di eksploitasi.
Sementara di di wilayah Dar es Salaam, Tanzania, pada Selasa, 22 Agustus 2023 Pertamina menandatangani kerjasama energi di bidang eksplorasi dan produksi hulu serta hilir migas di wilayah tersebut.
Perjanjian diteken oleh Dirut Pertamina Nicke Widyawati disaksikan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Tanzania Samia Suluhu.
Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding (MOU) diteken antara Pertamina dan perusahaan milik negara asal Tanzania, Tanzania Petroleum Development Company (TPDC).
BACA JUGA:Kecelakaan Karambol Libatkan 7 Motor dan Truk
Penandatanganan juga dihadiri oleh anak usaha Subholding Hulu PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP)
MOU tersebut, menandai dimulainya kerjasama Pertamina di Tanzania untuk meningkatkan eksplorasi hidrokarbon dan seluruh value chain minyak mentah.
Kedua perusahaan juga akan menilik potensi kerjasama dalam bidang migas di Tanzania, termasuk eksplorasi dan produksi serta pipanisasi migas.
BACA JUGA:Sah! RI Resmi Boyong 24 Pesawat Tempur F-15EX
“Kerja sama strategis di bidang energi antara TPDC dan Pertamina merupakan sebuah milestone untuk meningkatkan hubungan antara Tanzania dan Indonesia, mengingat TPDC dan Pertamina adalah badan usaha milik negara yang sepenuhnya dimiliki oleh masing-masing pemerintah,” jelas Nicke di Tanzania.
Nicke menjelaskan, Melalui MoU antara TPDC dan Pertamina, kedua BUMN sepakat untuk melakukan kerja sama di sektor hulu dan hilir migas, termasuk peluang investasi hilir pada stasiun CNG dan pasokan Mini LNG. Selain itu, juga peningkatan kapasitas bagi karyawan TPDC untuk mendapatkan pelatihan atau pendidikan di Indonesia.(*)