Pemanasan global menimbulkan perubahan pola musim dan suhu udara yang berdampak pada peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.
Salah satunya yaitu bencana kekeringan akibat fenomena El Nino dan semakin parah karena aktivitas manusia yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Akibatnya, emisi karbon dan partikulat ke udara semakin meningkat.
Dalam menghadapi ancaman krisis pangan di pertengahan abad ini, diperlukan tindakan pencegahan atau pengurangan risiko krisis melalui upaya mitigasi dan adaptasi.
“Hal ini perlu diambil dengan serius dan konkret digalakkan supaya prediksi krisis tidak menjadi kenyataan,” tambah Dwikorita.(*)