Diprotes Gara-Gara Air Limbah Nuklir, Jepang Akan Rutin Uji Tes Air Laut Di Sekitar PLTN Fukushima No 1

Senin 28-08-2023,19:09 WIB
Reporter : Evita Fairuza Salsabila
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY - Jepang disorot gara-gara ketahuan membuang limbah air bekas pendingin reaktor nomor 1 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima ke Samudera Pasifik

Reaktor unit 1 sendiri sudah lama rusak akibat terjangan Tsunami pada tahun 2011 lalu. 

Pada hari Minggu, 27 Agustus 2023, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang mengatakan bahwa mereka akan mempublikasikan hasil tes air laut di reaktor nomor 1 setiap minggu, setidaknya selama tiga bulan.

Jepang mulai melepaskan air yang telah diolah untuk mendinginkan reaktor nuklir pada hari Kamis, 24 Agustus 2023. 

BACA JUGA:ASN Mulai Pindah Ke Rusun IKN Tahun 2024, Pemerintah Sediakan 2 Ribu Unit Rusun

Upaya ini sangat ditentang oleh beberapa negara, salah satunya Tiongkok yang telah memberlakukan larangan impor makanan laut dari Jepang. 

Larangan tersebut diberlakukan sehari setelah Jepang mulai membuang air pendingin reaktor nuklir ke lautan. 

Air limbah tersebut diketahui mengandung zat tritium yang berasal dari reaktor nomor 1. 

Tidak kurang dari 1,34 juta ton air digunakan untuk mendinginkan sisa-sisa reaktor yang masih sangat radioaktif. Air hasil pengurasan pendingin reaktor inilah yang akan dibuang ke lautan Pasifik.

BACA JUGA:Fakta-Fakta Menarik tentang Thaksin Shinawatra; Antara Kekayaan, Bisnis, dan Kontroversi

Tiongkok pun khawatir bahwa pembuangan tersebut dapat menempatkan "dunia pada risiko kontaminasi nuklir".

Pada hari Minggu, 27 Agustus 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan para pejabat di Prefektur Fukushima mengatakan bahwa tingkat tritium isotop radioaktif tidak ditemukan pada air laut di dekat reaktor nomor 1 setelah beberapa hari pembuangan air limbah. 

Operator PLTN Fukushima No. 1, TEPCO (Tokyo Electric Power Company), menyatakan bahwa 1.420 ton air telah dilepas pada pukul 17.00 waktu setempat pada hari Minggu. 

TEPCO juga mengatakan bahwa peralatannya telah berfungsi secara normal, dan sampel air laut tidak menunjukkan adanya ketidaknormalan pada tingkat radioaktif.

Setelah mengambil sampel air laut dari 11 titik dekat PLTN Fukushima No. 1, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menetapkan bahwa hasil tes menunjukan tingkat tritium dari semua lokasi tersebut kurang dari tingkat minimum yang dapat terdeteksi. 

Kategori :