Heboh Kissing-Gate Itu…

Selasa 29-08-2023,07:00 WIB
Reporter : Max Wangge
Editor : Max Wangge

ANDA pasti sudah tahu. Pelakunya adalah Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Manuel Rubiales Bejar. Korbannya Jenni Hermoso, pemain tim nasional Spanyol yang tampil sebagai juara Piala Dunia Wanita 2023. Kissing-gate. Media massa Eropa menyebutnya begitu. 

Ciuman sebetulnya adalah hal yang lumrah untuk orang sana. Namun, kata rekan jurnalis Marca Sergio Alvares, sebebas-bebasnya ciuman di sana tetap saja ada etikanya. 

Berpelukan, lalu cipika-cipiki, adalah hal untuk dua sahabat yang baru bertemu setelah lama berpisah. Menurut Sergio, Rubiales boleh-boleh saja memeluk Jenni Hermoso, maksimal merangkul dan cipika-cipiki. Tidak boleh lebih dari itu. Lebih dari itu, tafsirannya sudah beda. Cium kening, misalnya, boleh dilakukan Rubiales kalau Jenni itu putrinya. 

Bagaimana dengan ciuman bibir? Itu hanya untuk pasangan suami istri atau sepasang kekasih. Kalau Rubiales mencium bibir Jenni Hermoso, itu mengandung arti Jenni adalah istri atau kekasih Rubiales. Dalam berbagai kesempatan, Jenni mengatakan tak nyaman dengan ciuman bibir Rubiales. Di sinilah konteks itu menemukan biasnya. 

Celakanya, RFEF atau PSSI-nya Spanyol malah mentang-mentang. Terbaru, orang-orang kepercayaan Rubiales justru merilis sejumlah foto dengan teks yang memojokkan Jenni. Mereka mengatakan bahwa Jenni-lah yang ”mengagitasi” Rubiales untuk menciumnyi di Sydney, Australia. Rubiales juga bersikeras tidak mau mundur dari RFEF.

Untungnya, FIFA bertindak cepat. FIFA menskors Rubiales dari RFEF selama 90 hari. Rubiales dilarang aktif dalam sepak bola nasional maupun internasional selama 90 hari. Ia juga tidak diizinkan mengontak Jenni Hermoso. 

Kontroversi itu meletus Minggu lalu, ketika Rubiales, presiden Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol, mencium bibir Hermoso, penyerang Spanyol berusia 33 tahun, pada upacara penyerahan medali final di Sydney.

BACA JUGA:Bayern Munchen Vs FC Augsburg: Harry Kane Cetak Brace di Allianz Arena

Rekaman juga muncul saat Rubiales memegang selangkangannya sambil berdiri di dekat Ratu Letizia dari Spanyol dan putrinyi yang berusia 16 tahun, Infanta Sofia. Juga, mengangkat Athenea del Castillo dari bahunya selama perayaan.

Sebelas anggota staf backroom Spanyol mengundurkan diri setelah mereka ditekan untuk mendukung Rubiales. Beberapa staf perempuan terpaksa duduk di barisan depan saat pidatonya pada Jumat. Staf mengatakan, mereka ”mendukung penuh” Jenni Hermoso dan menambahkan, ”Kami juga ingin menyatakan ketidaknyamanan yang kami rasakan karena harus membantu sidang umum.”

RFEF merilis pernyataan 800 kata dan empat gambar pada dini hari kemarin pagi yang secara aneh diklaim menunjukkan bahwa pernyataan Rubiales ”sepenuhnya benar” meskipun faktanya gambar tersebut tidak menunjukkan ciuman sama sekali.

Dalam deskripsi yang menyertai salah satu foto, federasi mengeklaim bahwa Rubiales terpaksa berpegangan pada Hermoso ”agar tidak terjatuh” dan ”terbukti bahwa lengkungan tubuh pemain sesuai dengan gaya angkat Mr. Presiden”. ”Kaki Tuan Presiden seolah-olah terangkat dari tanah akibat tindakan pemain tersebut,” tambahnya. ”Buktinya meyakinkan. Tuan Presiden tidak berbohong.”

Yang mengherankan, federasi mengancam akan mengambil tindakan hukum dengan mengatakan bahwa bermain untuk tim nasional ”merupakan kewajiban bagi semua anggota federasi”.

Anggota parlemen Tracey Crouch, mantan menteri olahraga, mengatakan merasa ”ngeri” dengan pernyataan PSSI-nya. ”Kami seharusnya berbicara tentang betapa hebatnya kemenangan Spanyol bagi sepak bola wanita, tetapi yang terjadi justru sebaliknya,” tulisnya di X, sebelumnya Twitter.

Kategori :