HARIAN DISWAY - Tidak hanya sekali dua kali. Kasus kehilangan anak sering ditemukan. Apakah pernah dialami keluarga atau teman Anda?
Kehilangan anak adalah ketakutan terbesar yang dialami orang tua. Bila itu terjadi, emosi, pikiran, dan fisik orang tua akan sangat terpengaruh.
Tidak ada yang dipikirkan selain anaknya. Berharap anaknya pulang dalam kondisi sehat, tanpa kekurangan apa pun.
Orang tua memang dituntut selalu waspada dan tidak pernah meninggalkan anak. Mata orang tua selalu mengawasi dan jeli terhadap gerak buah hati kecilnya.
BACA JUGA: Child Grooming dan Pelecehan Seksual: Pentingnya Kewaspadaan Orang Tua Terhadap Anak
Di saat orang tua mengalami kehilangan anak, berikut ini sejumlah langkah yang harus dilakukan.
1. Berusaha berpikir tenang, bertindak cepat, dan segera hubungi polisi.
Meski emosi dan pikiran orang tua terguncang, orang tua perlu mengendalikannya. Jangan panik.
Saat Anda merasa anak Anda tidak terlihat, mulai bertindaklah. Telusuri sekeliling Anda. Siapa tahu anak Anda sedang bermain petak umpet. Namun, bila belum ditemukan, segera laporkan ke polisi.
Darrin Giglio, seorang penyelidik orang hilang di North American Investigations, mengatakan, "Saat berbicara dengan polisi, usahakan tetap tenang dan ingat sebanyak-banykanya tentang detail hilangnya anak tersebut. Berikan semua informasi yang diperlukan secara lengkap kepada polisi.”
“Dimulai dari deskripsi akurat tentang anak Anda. Foto saat ini dan informasi spesifik dan relevan apa pun yang terkait dengan waktu hilangnya anak tersebut,” sambung Giglio dalam wawancaranya bersama Insider.
Avigail Lev, seorang terapis kognitif-perilaku berlisensi, menambahkan tip bila anak sudah memegang gawai sendiri. "Segera hubungi anaknya. Jika mereka tidak menjawab, tinggalkan pesan suara. Anda juga dapat mengirim teks. Isi teks yang meyakinkan bahwa mereka tidak akan dihukum saat anaknya pulang.”
"Jangan diam saja dan bergantung dari usaha polisi. Selagi menunggu hasil dari polisi, Anda juga dapat lakukan usaha lain,” sambung direktur Bay Area CBT Center itu.
2. Gunakan media sosial untuk mencari bantuan.
Segera beri tahukan kejadian itu kepada teman, keluarga, tetangga, dan sekolah anaknya melalui jejaring media sosial. WhatsApp, Instagram, TikTok, dan sebagainya. Siapa tahu mereka ikut membantu mencari dan memiliki informasi yang berguna untuk membantu penyelidikan.