Rubiales diperkirakan mengundurkan diri pada Jumat, namun malah mengecam apa yang disebutnya ”feminis palsu” dalam pidatonya yang aneh dan menantang.
BACA JUGA:Ronaldo, Mane, dan Mahrez Kompak Cetak Gol di Liga Arab Saudi
FIFA membuka proses disipliner terhadap Rubiales pada hari Kamis dan mengumumkan pada hari Sabtu bahwa ia telah diskors selama tiga bulan dari aktivitas sepak bola nasional dan internasional sambil menunggu penyelidikan internal setelah protokol kekerasan seksual dipicu.
Pemerintah Spanyol tidak bisa memecat Rubiales, tetapi mengecam keras tindakannya dan mengatakan pada hari Jumat bahwa pihaknya berupaya agar ia diskors menggunakan prosedur hukum di hadapan pengadilan olahraga.
Menteri Tenaga Kerja Yolanda Diaz pada hari Senin dijadwalkan bertemu perwakilan dari serikat pemain wanita FUTPRO yang mewakili Hermoso dan Asosiasi Pesepak Bola Spanyol untuk memastikan sepak bola adalah sektor ”yang memiliki kondisi layak dan ruang yang bebas dari kekerasan seksis”.
Maria Jesus Montero, penjabat menteri anggaran, mengatakan pada hari Minggu bahwa Rubiales tidak boleh kembali memimpin sepak bola Spanyol. ”Seseorang yang berbohong, yang menunjukkan ketidakpahamannya terhadap arti perjuangan kesetaraan di bidang yang sama pentingnya dengan olahraga, tidak bisa menentukan arah sepak bola di negara ini,” ungkapnya.
Sementara itu, ibunda Rubiales mengurung diri di dalam gereja dan melakukan mogok makan sebagai protes terhadap apa yang disebutnya perlakuan ”tidak manusiawi” terhadap sang anak.