Yusril Usung Prabowo karena Ogah Indonesia Dipimpin Orang Lemah

Minggu 03-09-2023,16:13 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Taufiqur Rahman

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (PBB) kembali mengungkap alasan ia dan partainya memilih Prabowo Subianto di Pilpres 2024 nanti.

Ia mengakui proses untuk memutuskan mendukung Prabowo cukup panjang. Butuh pertimbangan-pertimbangan yang matang. Yusril juga memastikan pilihan ini bukan atas diri sendiri.

"PBB telah bermusyawarah. Jadi ini bukan juga keputusan sekjen, bukan keputusan siapa, tapi keputusan DPP PBB," ujarnya dalam pidato politik Konsolidasi Pemenangan Zona II PBB untuk Pileg dan Capres Prabowo di DBL Arena, Surabaya, Minggu, 3 September 2023.

BACA JUGA:Sekjend PBB Ungkap Alasan PBB Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Keputusan mencalonkan ketua umum Partai Gerindra itu sebagai capres juga diambil sejak awal.

Setelah mempertimbangkan berbagai nama lain yang beredar. Baik menurut lembaga survei, maupun opini yang berkembang.

Tetapi, sambung Yusril, setelah PBB berpikir dan bermunajat, akhirnya menjatuhkan pilihan kali ini harus mendukung Prabowo. Mengapa?

Yusril menyebut bahwa Republik Indoneska ini adalah negara besar. Luas wilayahnya hampir sama dengan daratan Eropa. Dengan jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa.

BACA JUGA:Konsolidasi PBB di Surabaya Dihadiri 14 Ribu Kader, Prabowo Diwakili Sekjen Gerindra Ahmad Muzaini

Tetapi, kemajuan ekonomi dan sosialnya masih kalah dengan negara-negara lain. Bahkan negara-negara tetangga yang kemerdekaannya jauh lebih muda dari Indonesia.

"Kekayaan alam dan potensi ekonominya luar biasa. Haruskah negara sekaya, sebesar, dan sepotensial ini dipimpin oleh seorang presiden yg lemah?", jelasnya disambut tepuk tangan hadirin.

Yusril pun yakin Prabowo bisa membawa Indonesia menjadi negara maju. Apalagi, imbuhnya, Prabowo juga pernah masuk kabinet menteri. Sehingga tahu persis persoalan mendasar yang dialami bangsa dan negara.

BACA JUGA:Partai-Partai Koalisi Indonesia Maju Hadiri Konsolidasi PBB di Surabaya: Ada PAN, PSI, dan Gelora

"Beliau jadi menteri pertahanan. Ilmu pertahanan itu bukan hanya perang, tapi integratif. Paham segala aspek persoalan sosial, politik, dan ekonomi bangsa," tandasnya 

Menurut Yusril, Indonesia ke depan butuh presiden yang mengerti dan mampu merumuskan semua persoalan fundamental itu.

Kategori :