Dua Minggu Surat Persebaya Soal Uston Nawawi Tak Berbalas, Yahya Alkatiri: Ada Apa dengan PSSI?

Selasa 05-09-2023,22:33 WIB
Reporter : Gunawan Sutanto
Editor : Gunawan Sutanto

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Di balik optimisme manajer Persebaya Yahya Alkatiri bahwa timnya segera memiliki pelatih tetap, ada masalah yang dikeluhkan soal lambannya respon PSSI. Ternyata Persebaya sudah hampir dua pekan mengirim surat ke PSSI terkait status Uston Nawawi ke PSSI,  namun surat itu tak kunjung berbalas.

Yahya mengatakan Persebaya bergerak cepat dengan mengirim surat ke PSSI soal status Uston Nawawi apakah bisa mendapatkan dispensasi menjadi pelatih kepala atau tidak.

Dispensasi itu diajukan ke PSSI mengingat Uston sebenarnya sedang menempuh pelatihan untuk mendapatkan lisensi AFC A Pro. Pelatihan yang didapat Uston juga sudah lima dari tujuh modul yang disyaratkan. Artinya, sudah lebih dari separo pelatihan telah ia ikuti.

BACA JUGA:Ditanya Soal Pelatih Baru Persebaya, Bruno Moreira Merasa Nyaman dengan Uston Nawawi 

Selain itu belum terselesaikannya pelatihan juga bukan faktor Uston semata. Tapi ada jadwal pelatihan yang ditunda.

Atas dasar itulah, Persebaya kemudian mengirim surat pada PT Liga Indonesia Baru dan juga ditembuskan ke PSSI. 

Surat itu dikirim 23 Agustus 2023 silam. Surat bernomor 34/PT.PI-VIII/2023 itu perihalnya terkait kelonggaran regulasi. Surat dikirim dengan tanda tangan dari Yahya Alkatiri.

Dalam surat itu ada tiga alasan mengapa Persebaya mengajukan kelonggaran. Pertama, sebagai tim yang selama ini terkenal dengan mengorbitkan pemain-pemain muda, Persebaya juga ingin memberdayakan dan memberi kesempatan pada pelatih lokal.

Namun pada alasan kedua disebut, bahwa faktanya saat ini di Liga 1 sangat terbatas pelatih lokal dengan lisensi AFC A Pro. Padahal lisensi itu disyaratkan di regulasi kompetisi Liga 1 2023/2024.

BACA JUGA:Ada Titik Terang Soal Pelatih, Manajer Persebaya Yakin Segera Beres

Alasan ketiga terkait kondisi Uston Nawawi. Disebutkan bahwa Uston Nawawi adalah peserta kursus pelatih lisensi AFC A Pro yang telah diselanggarakan PSSI sejak tahun lalu (2022). Saat ini Uston telah menyelesaikan modul 5 (lima) atau lebih dari separo program yang dijadwalkan.

"Artinya secara keilmuan dan teori, coach Uston sudah cukup. Tinggal praktek langsung di lapangan. Hemat kami, dengan menjadi head coach Persebaya, tentu bisa menjadi media untuk mempraktekkan ilmu yang telah didapat selama kursus," kata Yahya.

Nah surat itu sampai sekarang belum dibalas. Saling lempar pun terjadi. PT LIB mengaku menunggu PSSI.

Yahya mengaku sudah menghubungi PSSI. Tapi induk organisasi sepak bola itu tidak memberikan respon yang jelas apakah pengajuan itu diterima atau tidak.

"Bagaimana sebenarnya budaya organisasi di PSSI itu? Surat dari anggota kompetisi yang sifatnya urgent kok tidak segara dibalas. Sebenarnya mereka ada apa?" keluh Yahya.(*)

Kategori :