Pada debut tersebut guru SMAN 3 Lubuklinggau itu mengeluarkan 3 kartu kuning dan satu hadiah penalti kepada tuan rumah.
Salah satu momen yang membuat nama Armyn Dwi Suryathin dilabeli wasit kontroversial yakni ketika usai memimpin laga Persija vs Bali United saat Liga 1 musim 2018.
Bahkan, dirinya sempat bersitegang dengan Ismed Sofyan dan berbuah kartu kuning kedua bagi Ismed.
Kepemimpinannya dalam laga tersebut berbuntut panjang hingga mendapat atensi dari Komite Wasit PSSI.
Setelah melakukan upaya evaluasi, Komite Wasit PSSI menjatuhkan hukuman kepada Armyn Dwi Suryathin dengan menurunkan grade wasit miliknya.
Tak berhenti sampai di situ, keputusan-keputusan Armyn Dwi Suryathin masih berlanjut pada Liga 1 musim 2019 lalu tepatnya saat laga PSS Sleman vs Semen Padang.
Dirinya memberikan hadiah penalti kepada PSS Sleman usai Kushedya Hari Yudo terjatuh di dalam kotak penalti pada menit ke-70 laga.
Keputusan tersebut dinilai kontroversial dan merugikan Semen Padang lantaran Muhammad Rifqi bek Semen Padang terlihat tak melakukan kontak langsung.
BACA JUGA:Link Nonton dan Live Streaming Madura United vs Persebaya
BACA JUGA:Jelang Persebaya vs Madura United: Pelatih Laskar Sape Kerrab Pede Akhiri Statistik Buruk Timnya
Inilah yang menyebabkan Kushedya Hari Yudo terjatuh. Penalti yang didapat PSS Sleman berhasil dikonversi menjadi gol hingga skor berubah 1-1 dan membuat Super Elja terhindar dari kekalahan.
Pada saat laga Persib vs Persebaya musim 2022/2023 lalu kinerja Armyn kembali disorot lantaran keputusan-keputusannya dinilai kontoversial.
Dalam match tersebut Armyn hanya mengeluarkan kartu kuning kepada Nick Kuipers bek Persib saat menjatuhkan Silvio Junior ketika sudah one on one dengan kiper Maung Bandung.
Patut ditunggu akankah kepimpinan wasit Armyn Dwi Suryathin tetap seperti sebelumnya dengan label kontroversial. Atau hasil seleksi dan peningkatan kualitas wasit Liga Indonesia dengan bantuannya tenaga ahli JFA berbuah manis. (Rizky Nur Rochman)