SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr Toni Harmanto bersama Waka Polda Jatim Brigjen Pol Akhmad Yusep Gunawan didampingi pejabat utama Polda Jatim, menggelar sambung roso bersama Mahasiswa di Lapangan Tembak Katjoeng Permadi Mapolda Jatim, Jumat, 22 September 2023.
Sambung roso tersebut mengambil tema "Sinergitas Membangun Negeri dan Memelihara Kamtibmas Dalam Pemilu 2024 di Jatim".
Kegiatan itu juga dihadiri 39 kapolres jajaran Polda Jatim, Ketua DPD IMM JATIM, dan Sekertaris Jenderal Rumah Kebangsaan Jatim, Direktur Rumah Kebangsaan Jawa Timur Tahun 2022-2023, Ketua PKC PMII Jatim, dan Ketua BADKO HMI Jatim.
Hadir juga Ketua DPD GMNI Jatim, Ketua PW KAMMI Jatim, Ketua DPD GMKI Jatim, Ketua DPD KMHDI Jatim, Ketua PMKRI Jatim, Ketua SEMMI Jatim, Ketua BEM NUS Jatim, Ketua BEM SIJatim, Ketua BEM PTNU Jatim, Ketua BEM PTMI Jatim, Ketua BEM Pesantren Jatim.
BACA JUGA:Jumat Curhat, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Bagi Sembako
BACA JUGA:Polres Jember Gagas Program Ayahku Mengajar
Kapolda Jatim Irjen Pol Dr Toni Harmanto dalam sambutannya mengatakan melalui kegiatan ini Kapolres jajaran dapat mendengar aspirasi mahasiswa. "Ada 265 potensi konflik pada tahun 2022 di wilayah Jawa Timur, namun melalui komunikasi yang sudah terjalin saat ini di tahun 2023 menyisakan llima potensi konflik," terang Kapolda Jatim.
Irjen Toni menyebut konflik pesilat yang menjadi perhatian utama, saat ini sudah terjadi penurunan konflik.
Hal itu lanjut Irjen Toni dikarenakan adanya kontribusi-kontribusi pihak terkait.
Kapolda Jatim meminta kepada mahasiswa agar dapat memetakan potensi konflik dan dikomunikasikan untuk menemukan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada.
BACA JUGA:Forkopimda Malang Gelar Doa Bersama Peringati Tragedi Kanjuruhan
BACA JUGA:Kepastian Hukum Bintang Film Porno Keramat Tunggak
"Kami berharap adik - adik mahasiswa dapat memetakan potensi konflik dan dikomunikasikan untuk menemukan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada," pungkas Irjen Toni.
Sementara Ketua Badko HMI Jatim, menyebutkan, Jawa Timur merupakan target utama elektronal politik. "Diskusi ini dapat menjembatani diskusi antara mahasiswa dengan pihak kepolisian," ujarnya.
Sedangkan Ketua BEM SI Jawa Timur, menjelaskan, fokus beberapa isu dan sudah dipetakan ada lima daerah dimana setiap daerah isu-isu yang dikawal berbeda.