HARIAN DISWAY – Sebelum terbang ke Amerika Serikat dari Singapura, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno hadir dalam Temasek Foundation Specialist Community Action and Leadership Exchange (TF Scale) IX.
Sandiaga tak bisa mengikuti seluruh acara penutupan melainkan hanya sempat menyaksikan pergelaran seni yang disuguhkan dalam rangkaian program TF Scale IX yang ditutup Jumat, 22 September 2023. Dalam sambutannya di acara yang digelar di Cultural Centre Hall Republic Polytechnic itu, Sandiaga berharap mahasiswa menikmati dan mengikuti kegiatan dengan bersemangat. saling belajar bersama dari negara yang menjadi peserta. ”Kita bisa belajar bagaimana Singapura menata industri kreatifnya, kawan-kawan dari Singapura bisa belajar dari Indonesia bagaimana menata potensi seni dan budaya menjadi wisata berkelanjutan,” ujarnya.Pergelaran seni yang disuguhkan dalam rangkaian program Temasek Foundation Specialist Community Action & Leadership Exchange (TF Scale) IX yang ditutup Jumat, 22 September 2023.-Igak- BACA JUGA: Jalani Program ASEAN Readines Pre Departure, Ngee Ann Polytechnic dan Unpad Eratkan Indonesia-Singapura dalam Budaya dan Niaga ”Prinsip berkelanjutan yang diusung kegiatan ini sangat penting. Tapi lebih penting lagi adalah tidak hanya menerapkan prinsip ini pada sektor pariwisata tapi pada semua aspek kehidupan kita sebagai manusia maupun sebagai bagian dari relasi dua negara,” ungkapnya. Selain itu, menurut Sandiaga, TF Scale ini adalah bukti hubungan baik antara Indonesia dan Singapura. Apalagi dengan fokus pada pariwisata berkelanjutan. Principal CEO Republic Polytechnic Jeanne Liew menjelaskan bahwa TF Scale IX gelombang pertama yang telah ditutup itu merupakan ajang pertukaran mahasiswa. Agenda itu melibatkan 30 mahasiswa Politeknik Pariwisata Medan dan 30 mahasiswa Republic Polytechnic yang menuntaskan program pariwisata berkelanjutan bertajuk ”Marketing Sustainable Cultural and Natural Tourism Destinations to Youth”. Selain dua kampus tersebut, turut bergabung Universitas Filipina Diliman, Universitas Sains dan Teknologi Suzhou Tiongkok, serta Universitas Teknologi King Mongkut Thonburi Thailand. Sebagai bagian dari tahap pertama Temasek Foundation – Specialists’ Community Action and Leadership Exchange (TF SCALE) 2023. ”Ke-60 mahasiswa ini berkolaborasi untuk mengerjakan beberapa gagasan-gagasan dalam wisata berkelanjutan. Mereka memberikan sentuhan yang menarik pada program pariwisata berkelanjutan yang menjadi tema utama program tahun ini,” katanya. Dalam penjelasan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura IGAK Satrya Wibawa, TF Scale adalah program imersi mahasiswa tahunan antara politeknik di Singapura dan mitra-mitra mereka di Asia. Inisiatif ini bertujuan untuk memupuk hubungan di antara pemuda dari perguruan tinggi pendidikan dan pelatihan teknis dan vokasional (TVET) yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan di Asia. Selama program, para mahasiswa bekerja sama dengan mahasiswa dari luar negeri untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di kelas dalam proyek-proyek yang akan bermanfaat bagi masyarakat luas. Ini termasuk memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memupuk kesetaraan dan inklusi serta pariwisata berkelanjutan di Asia Tenggara. Direncanakan, TF Scale berlanjut tahun depan dengan Politeknik Pariwisata Medan sebagai tuan rumah yang akan menerima 120 mahasiswa dari Singapura, Tiongkok, dan Thailand untuk meneruskan program-program berkelanjutan dalam pariwisata, aplikasi teknologi AI dan virtual reality. Saat kabar ini disampaikan, ada 40 mahasiswa Republic Polytechnic sedang melakukan kegiatan serupa di Bali dengan partner utama Politeknik Pariwisata Bali. Tema wisata berkelanjutan dalam seni budaya menjadi tema kegiatan tersebut.
Principal CEO Republic Polytechnic Jeanne Liew memberikan kenang-kenangan kepada Menparekraf Sandiaga Uno. -Igak- ”Kemdikbudristek juga mencoba menggali potensi lokal serta melibatkan lebih banyak kampus di luar pulau Jawa sebagai bagian dari pemerataan kesempatan,” kata Satrya. BACA JUGA: Jamiyah Singapura dengan UIN Sumatera Utara Sepakat Mendidik Lulusan Agama Islam yang Berkualitas Immersion program TF Scale ini dibiayai oleh Temasek Foundation yang secara rutin membantu kegiatan kerja sama yang mendukung relasi bilateral erat antara Indonesia Singapura. Peran aktif sekor swasta inilah yang diharapkan juga pemerintah kedua negara. Dalam konteks ini program Kampus Merdeka dari Kemdikbudristek juga mendukung peran sektor swasta. ”Program Indonesiana, kedai reka, IISMA co Funding adalah sebagian inisiatif-inisiatif yang diluncurkan kemdikbudristek untuk mengundang sektor swasta berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini,” jelas Satrya. Skema sektor swasta ini menjadi salah satu pilar penting di banyak negara maju, termasuk Singapura. Merujuk pada peran A-Star, lembaga riset di bawah kementerian perdagangan Singapura yang aktif mempertemukan sektor kampus dengan industri, maupun Singapore Tourism Board yang juga mengajak sektor swasta untuk aktif membiayai aktivitas mobilitas mahasiswa. (*)