HARIAN DISWAY - PM Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk menghancurkan Gaza setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.
Ia memberikan peringatan keras pada warga Palestina untuk meninggalkan Kota Gaza. Ia juga bersiap untuk menghentikan pasokan listrik, bahan bakar, dan barang ke Gaza. Netanyahu menyatakan bahwa dirinya akan menghancurkan Gaza sebagai bentuk balas dendam atas kehancuran Israel yang disebabkan serangan pasukan militan Hamas, Palestina. Karena serangan itu, Kementerian Kesehatan Israel mengungkapkan bahwa 350 warga Israel tewas dan 1.590 orang terluka. BACA JUGA:Paus Fransiskus Serukan Perdamaian Antara Israel dan Palestina BACA JUGA:Bertemu Jenderal Polisi Palestina Yousef Helo, Prabowo Tegaskan Dukungan Indonesia Serangan tersebut merupakan serangan terburuk yang pernah didapat Israel selama beberapa dekade terakhir. Netanyahu memberikan peringatan tegas bahwa perang kali ini pasti berlangsung lama. Sementara itu, Minggu pagi, 8 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa 313 orang tewas, termasuk anak-anak. Lalu, sebanyak 2.000 orang dinyatakan terluka karena tembakan balasan Israel di Gaza Barat. Juru bicara Israel Defense Forces (IDF) mengungkapkan, peperangan ini berlangsung semalaman dengan pasukan IDF yang terus melakukan operasi di delapan wilayah perbatasan Gaza. Lalu, pada Minggu, ia mengungkapkan bahwa beberapa pasukan masih bertempur dengan pasukan Hamas di beberapa wilayah Israel. BACA JUGA:Perang Hamas-Israel: Kemlu RI Nyatakan Tak Ada WNI yang Terdampak BACA JUGA:Israel Mulai Evakuasi Warga Dekat Perbatasan Gaza, Akan Ada Serangan Besar-Besaran? Kedutaan Besar Israel di Amerika Serikat mengatakan, pasukan Hamas telah menculik dan menyandera 100 tentara dan warga sipil. Israel mengeklaim telah menyerang 426 tempat di Gaza sebagai sasaran, termasuk kompleks yang menampung Departemen Intelijen Hamas, menara 14 lantai dengan puluhan apartemen, serta kantor Hamas di pusat Kota Gaza. Di sisi lain, militan Hizbullah Lebanon adalah kelompok pertama yang terang-terangan mendukung serangan Hamas ke pasukan Israel di wilayah sengketa yang ada di sepanjang perbatasan Dataran Tinggi Golan, Suriah. Lalu, Israel membalasnya dengan serangan pesawat autopilot ke pasukan Hizbullah. Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan bahwa militer Israel akan membalas dendam serangan Hamas. Ia juga memberikan peringatan jika perang ini akan berlangsung lama. BACA JUGA:Lebih dari 4 Ratus Orang Meninggal pada Pertempuran di Perbatasan Gaza-Israel BACA JUGA:Israel Mulai Luncurkan Serangan Udara Balasan, Jenderal Ghasan: Hamas Telah Membuka Gerbang Neraka! "Kami akan membalas dendam atas hari kelam ini. Perang akan memakan waktu, ini akan sulit” ujarnya. Netanyahu juga memberikan pernyataan tegasnya di platform X pada Minggu, 8 Oktober 2023, pada pukul 8 pagi bahwa dirinya akan memusnahkan Hamas dan Palestina menjadi abu. “Seluruh tempat di mana Hamas berada, bersembunyi, dan beroperasi, di kota itu kami akan menjadikannya rata dengan tanah!” tegas Netanyahu. BACA JUGA:Serangan Mendadak Hamas, Netanyahu Nyatakan Perang, Israel Balas dengan Operasi Pedang Besi BACA JUGA:Hamas Lancarkan Operasi Badai Al-Aqsha, Tembakkan Roket dan Serbu Pemukiman Israel Netanyahu memberikan peringatan kepada seluruh warga Gaza untuk segera meninggalkan wilayah itu. Sebab, pasukan Israel akan meluncurkan serangan. "Saya tegaskan kepada warga Gaza, tinggalkan tempat itu sekarang! Sebab, kami akan melakukan serangan di mana-mana,” ucapnya. Beberapa jam setelah Netanyahu mengeluarkan ancaman itu, rudal-rudal Israel terlihat mendarat di Gaza. PM Israel itu juga membuat pernyataan bahwa Israel akan berhenti memasok listrik, bahan bakar, dan barang ke Palestina. Sebagian besar wilayah Gaza langsung dilanda kegelapan saat malam tiba. Itu setelah Israel yang menjadi pemasok listrik utama di Gaza menghentikan penyaluran listrik total. Netanyahu mengatakan, serangan itu baru permulaan sebagai bentuk pembalasan. Netanyahu bersumpah akan terus melanjutkan perang sampai titik darah penghabisan. Ia memastikan pertempuran akan menjadi tahun kematian warga Palestina. Kelompok bersenjata Hamas telah menargetkan 22 lokasi pada serangan awal di Israel dan baku tembak terus berlangsung hingga malam. Para militan menguasai dua kota Israel. Sayap militer Hamas mengeklaim telah menahan puluhan tentara Israel di terowongan rahasia yang ada di Gaza.Hal itu dikonfirmasi Israel bahwa sejumlah warga Israel memang telah diculik dan mereka tidak bisa mengonfirmasi angka pastinya.
Nour Odeh, seorang aktivis Palestina yang merupakan juru bicara Otoritas Palestina, mengatakan kepada media bahwa serangan itu terjadi setelah tahun rekor kematian warga Palestina terbanyak yang disebabkan Israel.
Odeh mengungkapkan, serangan hari Sabtu bukan suatu hal yang baru. Hal itu tidak menghapus kenyataan bagi Israel yang sudah lebih dulu menjajah Palestina selama hampir lebih dari 50 tahun. "Ini adalah tahun yang memecahkan rekor jumlah kematian warga Palestina terbanyak dengan penyerangan yang tidak pernah berakhir. Israel sudah membakar rumah-rumah dan menyerang orang-orang kami,” tegas Odeh. (*)